Miris! Akibat Semburan Gas, Warga Sukaperna Hidup Dalam Keresahan

  • Bagikan

DimensiNews.co.id –  KABUPATEN INDRAMAYU.

Semburan gas di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, diduga akibat dari aktivitas seismik itu semakin membuat warga resah. Bagimana tidak, warga dihantui dengan banyaknya titik semburan yang kapan saja bisa muncul baik di luar ruangan rumah warga maupun dalam ruangan.

Saat wartawan media ini mendatangi lokasi semburan gas tersebut pada Sabtu (06/01/2018) akhir pekan kemarin, terlihat beberapa titik semburan yang berasal dari dalam rumah warga, kemudian dialirkan menggunakan pipa menuju sungai.

Didapati juga dari informasi warga, semburan dari gas itu cukup mengancam jiwa warga, seperti yang terjadi di salah satu rumah warga desa Sukaperna, Kasta (73) pada Kamis (28/12/2017) tahun lalu sekitar pukul 20.00 WIB, rumahnya terbakar akibat semburan gas disertai api yang tiba-tiba muncul begitu saja.

Kasta (73) pada Kamis (28/12/2017) tahun lalu sekitar pukul 20.00 WIB mengisahkan bahwa, rumahnya terbakar akibat semburan gas disertai api yang tiba-tiba muncul begitu saja. Bahkan katanya, semburan gas yang muncul di dalam rumahnya itu merupakan kali kedua. “Sudah dua kali keluar semburan dirumah saya, yang kedua terjadi malam Jum’at lalu sampai menimbulkan kebakaran dan tangan saya juga terkena luka bakar.” Katanya.

BACA JUGA :   Inflasi Berhasil dikendalikan, Pemkab Bungo Terima Dana Insentif dari Kemenkeu RI

(BACA JUGAAda Semburan Gas di Desa Sukaperna, Benarkah Akibat Aktivitas Seismik?)

Ia menyesali sikap Pertamina karena tidak memberi ganti rugi untuk perbaikan rumahnya yang terbakar. “Pertamina hanya memberi bantuan pipa paralon untuk mengalirkan gas keluar saja, dan tidak mengganti kerugian yang saya alami seperti atap rumah yang terbakar  dan tangan yang terluka akibat semburan gas berapi.” sesalnya.

Lanjutnya, “masyarakat ingin penyelesaian atas kejadian ini namun tidak menemukan solusi karena Pertamina tidak mengakui bahwa bencana ini akibat dari aktivitas yang mereka lakukan,” ungkapnya.

Selain itu, semburan gas yang terjadi selama beberapa tahun ini mengakibatkan sebagian besar  warga Sukaperna terkena penyakit ISPA. Contohnya saja Radi yang menceritakan Istrinya (Romiah) sakit akibat menghirup bau menyengat yang keluar dari dalam rumahnya.

BACA JUGA :   Wakil Bupati OKU Selatan Ikuti Hari Otonomi Daerah Ke XXV 2021 Bersama Wakil Presiden RI Secara Virtual

“Saya baru saja mengobati Istri yang sakit akibat menghirup bau gas selama bertahun-tahun sampai menelan biaya Rp.2jt menggunakan dana pribadi karena tidak ada bantuan dari pihak manapun,” katanya.

Radi juga menunjukan lantai rumahnya yang jika didengarkan ada bunyi gemuruh dari bawah dan terasa panas jika di injak. “Ini kalo didengarkan terdengar bunyi gemuruh dan kalo diinjak panas jadi saya tidak berani masak di dalam rumah, untuk makan setiap hari beli diluar. Setiap malam pintu rumah dan jendela juga selalu saya buka supaya hawa gas nya keluar,” akunya.

Radi juga mengeluh karena semenjak ada bencana ini air sumur tidak dapat lagi digunakan. “Sebelum ada Pertamina tidak ada begini. Kita minum dari bawah tanah (air sumur) sekarang airnya tidak bisa lagi diminum.” kisahnya.

BACA JUGA :   DPRD Setujui R-KUA PPAS APBD Tahun Anggaran 2021 Kabupaten Sarolangun

Sementara Wawan Supriatna petugas dari Pertamina yang mengukur kadar konsentrasi gas yang keluar dari setiap semburan menjelaskan bahwa, kadar konsentrasi gas tertinggi adalah sebesar 10% dan terendah 0%.

“Semburan yang keluar di desa Sukaperna ini paling tinggi 10% dan paling rendah 2% malah ada yang 0% itu hanya air saja yang keluar. Kalo sudah 10% itu jika kita nyalakan api otomatis akan terbakar.” Jelasnya. (Ef)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights