Proyek Saluran Air di Perumahan 50 Desa Fidi Jaya Dinilai Tak Transparan dan Volumenya Tergantung Kubikasi

  • Bagikan

 

DimensiNews.co.idHALMAHERA TENGAH.

Pekerjaan proyek saluran air di kompleks kilo meter tiga di desa Fidi Jaya Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah dinilai dikerjakan tidak dengan transparan. Buktinya sudah kurang lebih dua minggu dikerjakan belum terlihat terpampang papan nama proyek yang diwajibkan setiap pekerjaan harus menggunakan itu. Sebab, papan nama proyek adalah tata pengelolaan yang transparan dan tidak terindikasi korupsi. Jika tidak dipasangi papan proyek maka proyek tersebut dinilai melakukan tindak kejahatan koruptor. Hal ini disampaikan salah satu warga di Kompleks perumahan 50 desa Fidi Jaya. Minggu (17/12/2017) siang hari kemarin.

Menurutnya, pemilik proyek atau kontraktor harus mencantumkan papan nama proyek, karena pekerjaan saluran tersebut berdasarkan pembayaran pajak masyarakat sehingga wajib dipublikasi secara transparan. “Ini proyek saluran air sudah hampir dua minggu dikerjakan oleh pihak kontraktor tapi belum terpampang papan nama proyek,” kesalnya.

BACA JUGA :   Kapolres Bungo didampingi Dandim 0416/ BUTE Gelar Vaksinasi Massal Lansia

Terpisah, Kontraktor saluran air Hi Latif yang juga pengusaha kayu di desa Were, Kecamatan Weda, ketika dikonfirmasi media ini, mengaku papan proyeknya sudah dibuat di Ternate. “Nanti Eko yang bawa ke weda,”  katanya melalui sambungan telpon pada Minggu (17/12/2017) siang tadi.

Hi Latif juga menambahkan, bahwa proyek saluran air itu masih menggunakan anggaran pribadi satu sen pun belum dicairkan.

Ia juga mengatakan, “proyek saluran air itu volumenya tergantung kubikasi sehingga akan tidak sampai 150 meter, dan soal anggarannya senilai 180 juta,” jelasnya.

Sementara keterangan beberapa orang di lapangan, bahwa pekerjaan itu mereka (pekerja-red)  Hi Latif sebesar 28 juta saja, namun sudah dipotong harga penggalian yang menggunakan alat Excavator enta alat itu milik siapa, sehingga upah penggalian itu dipotong 5 juta dan sisa upah kerja kami 23 juta,” jelas orang kerja kepada media ini Minggu kemarin.

BACA JUGA :   Pemkot Tangerang Kaji Pembentukan Satgas Anti Rentenir

Mereka juga menambahkan sudah kurang lebih dua minggu ini papan nama proyek belum terpasang oleh pihak kontraktor yakni Hi Latif sehingga kamipun sering di tanyain warga dilokasi kerja ini,” (Ode)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.