DimensiNews.co.id, BATU – Setidaknya kita akan merasa risih bila melihat popok bayi yang sudah terpakai, apalagi bekas pipis (kencing,red). Tetapi, tidak bagi masyarakat Desa Tulungrejo, Kota Batu, Jawa Timur, karena popok bayi bekas ini bisa menjadi hasil kerajinan untuk sovenir para wisatawan.
Ini bisa diketahui di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tulungrejo, Kota Batu, tepatnya di lereng Gunung Arjuno, yang mana popok bayi kotor tersebut bisa dirubah menjadi pot bunga dengan warna yang cantik.


Saat ditemui, Ketua TPST Tulungrejo, Sugi Hartatik, membenarkan bahwa sampah berupa popok bekas kotor itu, memang prosesnya didaur ulang menjadi pot bunga. “Untuk saat ini, sementara hanya diolah menjadi pot bunga,” ucap dia, Kamis (12/9/2019).
Cara pengolahannya, dijelaskannya, popok bayi bekas itu dibersihkan, dan dalam popok bayi itu ada jel yang keluar lalu ditampung di tempat yang tersedia. Namun, tambah dia, popok bayi yang dipakai disini adalah bekas pipis saja, sedangkan popok bayi bekas buang air besar dimasukkan inselerator.
“Kasihan dong, sama petugasnya kalau harus mencuci bekas buang air besar,” ujar dia.
Sementara, jel yang dikeluarkan dari popok bayi bekas itu, menurut Sugi, bisa dimanfaatkan untuk media tanam, yang pemisahannya dengan cara disaring yang langsung dimasukkan ke dalam pot bunga.
“Cara pembersihannya dengan cara manual, tidak perlu menggunakan mesin atau digiling. Justru kalau menggunakan mesin akan merusak bahan,” tutur dia.
“Caranya, popok bayi yang masih utuh ini, disobek tengahnya kemudian dikeluarkan jelnya. Setelah itu, dicuci bersih dengan menggunakan sabun, setelah itu dijemur. Bila cuaca panasnya bagus, waktu penjemuran hanya satu jam saja,” imbuhnya.
“Bila bahan sudah kering, sudah bisa dibentuk dengan tambahan semen dan lem, siap dicetak dengan menggunakan cetakan pot yang sudah disediakan, lalu dibiarkan kering sampai dua atau tiga hari,” terang Sugi.
Kembali dijelaskan olehnya, pot bunga yang dibuat dari hasil daur ulang popok bayi bekas ini tahan lama, karena sudah dicampur semen dan lem. Uniknya, pot bunga tersebut tidak merubah bentuk, yang artinya, menurut dia, sama dengan bentuk aslinya.
“Pot bunga dari popok bayi ini dibandrol harga per bijinya Rp 20 ribu, dan saat ini yang membeli untuk sovenir adalah wisatawan. Karena, disini area wisata Jip dan banyak wisatawan yang berkunjung ke Pura Giripurno Arjuno,” jelas dia.
Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir ini, TPST Tulungrejo sudah mendulang hasil yang cukup memuaskan dari ratusan pot bunga hasil daur ulang popok bayi bekas yang terjual. (Put)