Peringati Hari Pahlawan, Satupena Gelar Pembacaan Puisi untuk Negeri

  • Bagikan

JAKARTA – Estetika romantisme dalam puisi-puisi di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia selalu berbalut dengan estetika heroisme, dengan pesan politik yang sangat kentara. Puisi dan para penyair tampak punya peran yang penting di panggung sejarah nasional, sejak masa revolusi hingga sekarang.

Menyadari hal itu, maka Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA akan membahas topik ini dalam acara Obrolan Hati Pena #14. Acara ini akan berlangsung pada Minggu, 14 November 2021, pukul 14.00-16.00 WIB.

Acara itu bertema “Bagimu Negeri, Kunyalakan Puisi: Memperingati Hari Pahlawan.” Sebagai narasumber adalah Ahmad Gaus AF, yang berprofesi sebagai dosen, penyair dan penulis.

Sebagai pemandu diskusi adalah Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi. Yang akan tampil sebagai pembaca puisi, antara lain: Chappy Hakim, Prijono Tjiptoherijanto, Nurliah Nurdin, Edrida Pulungan, Kiki Amelia, dan Ezralia Harun.

BACA JUGA :   Prajurit Kopassus Diterjunkan Untuk Evakuasi dan Bantu Korban Tsunami Banten

Menurut panitia diskusi, kelahiran Indonesia sebagai negeri merdeka tidak bisa dilepaskan dari puisi. Bahkan, Presiden penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri menyebut Indonesia lahir dari puisi.

Teks Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 1928 adalah puisi, yang berisi tentang imajinasi Indonesia yang satu. Dalam proses transformasi visi perjuangan, dari lingkup kedaerahan menjadi gagasan besar nasionalisme, puisi menjadi senjata intelektual.

Acara ini bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena14. Juga bisa melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses