KOTA BATU– Mimpi para petani Kota Batu untuk mengekspor hasil produk pertaniannya ke luar negeri akhirnya terwujud.
Dia adalah putra daerah asal Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu bernama H. Rudi.
Senin (28/6/2021) kemarin sebanyak 26 ton sayuran jenis lettuce, sawi dan kubis manis yang merupakan hasil pertanian warga Kota Batu, Pujon, Tengger, Tulungagung hingga Jember mampu ia kirim ke Taiwan.
Diketahui ekspor tersebut menjadi yang perdana bagi petani Kota Batu.
“Ini merupakan pengiriman perdana hasil pertanian sayur dari petani Kota Batu dan beberapa daerah lainnya. Ini bisa jadi penyemangat para petani dikala lesunya pertanian di Kota Batu akibat pandemi Covid-19,” ujar H. Rudi, Jumat (16/7/2021).
“Untuk tahun ini saja kami menargetkan 700 kontainer pengiriman atau dua sampai tiga kali pengiriman tiap minggunya,” jelas dia.
Dalam pengiriman perdananya sebanyak 1550 karton kol atau kubis, 1240 karton selada lettuce dan 1550 karton sawi dengan rata-rata tiap karton atau karung memiliki berat 12 Kg mampu ia berangkatkan. Tentunya produk tersebut tak bisa ia penuhi tanpa merangkul atau bermitra dengan para petani.
“Kami bermitra dengan petani untuk memenuhi permintaan luar negeri. Bahkan kami berani membeli dengan nilai dua kali lipat untuk mensejahterakan. Misal harga sayur di pasar Rp 700 maka saya akan membeli Rp 2000 tapi dengan spesifikasi yang harus disesuaikan,” imbuhnya.
Untuk menjaga ketersediaan barang, pihaknya kedepan berencana akan menyiapkan lahan seluas 50 hektar yang bermitra dengan petani dari Kota Batu pada khususnya. Karena untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari petani Kota Batu sangat terbatas.
“Ini adalah jawaban dan peluang besar bagi petani. Karena rata-rata masalah utama mereka yaitu permodalan dan paling penting yaitu pemasaran. Serta kedepan saya juga akan memberikan pemahaman terkait pentingnya kalender tanam untuk menjawab permintaan luar negeri. Ini yang perlu disosialisasikan kepada petani,” ungkapnya.
Dalam menjalankan usaha berkelanjutan yang menguntungkan petani, H. Rudi tak sendiri. Ia menggandeng pengusaha sarana dan prasarana (Sarpras) pertanian Ludi Tanarto untuk mendukung hasil pertanian agar lebih maksimal.
“Saya sangat mengapresiasi terobosan H. Rudi karena telah bermitra dan mencoba memberikan jawaban atas permasalahan pertanian di Kota Batu ini. Kami siap bekerjasama untuk menggairahkan kembali pertanian di Kota Batu,” beber dia.
Ludi juga menjelaskan bahwa bidang pertanian menjadi usaha yang ditekuninya. Pihaknya sebagai produsen atau penyedia sarpras seperti pupuk hingga pestisida siap berkomitmen untuk memajukan produk pertanian ke luar negeri dan mensejahterakan para petani di Kota Batu.