Surabaya – Di sudut pemukiman di jantung kota Surabaya, seorang bocah laki laki yang hanya tinggal bersama neneknya harus rela berhenti sekolah dikarenakan sang nenek yang merawatnya dari kecil sedang terbaring lemah dalam kondisi sakit.
Sang Nenek, SM yang berdomisili di Wonorejo, Tegalsari itu hanya bisa berharap agar cucunya, MR tidak hanya dapat menyaksikan teman sebayanya yang melanjutkan sekolah dibangku SMP saja, namun ia juga berharap agar cucunya dapat mengenyam pendidikan seperti teman teman sebayanya yang lain.
Sementara pasca diberitakan, Camat Tegalsari, Indra pun mendatangi tempat tinggal nenek SM dan MR bocah laki laki tersebut.
Adapun dari pantauan di lokasi, disaat Camat meninggalkan rumah tersebut, selang beberapa saat kemudian, Lurah Nurcholis nampak datang mengunjungi rumah MR yang diketahui dari kecil telah ditinggal oleh kedua orang tuanya itu, Senin, (26/06/2023).
Namun, pasca kunjungan tersebut, Camat Tegalsari terkesan tertutup saat hendak diwawancarai oleh wartawan yang berada di lokasi.
“Maaf, saya ada rapat,” ujarnya singkat.
Hal yang sama terjadi saat para wartawan yang hendak mengkonfirmasi Lurah Wonorejo, Nurcholis. Seolah tergesa gesa, Lurah hanya memberikan sepatah kata sembari beranjak meninggalkan awak media yang telah menunggu.
“Di kantor saja ya,” pungkasnya kepada wartawan.
Lebih lanjut, sesampainya awak media di kantor kelurahan, Lurah pun meminta agar awak media menunggu paling cepat 10 menit, dan paling lama setengah jam.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi dari pihak Lurah Nurcholis dan Camat Indra terkait perkembangan penanganan pendidikan anak, MR dan penanganan kesehatan sang nenek, SM tersebut.
Diketahui sebelumnya, bahwa Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi telah mewanti-wanti dan tak segan akan mencopot pejabat Pemerintah Kota Surabaya yang tidak peka terhadap warganya, namun hal itu diduga masih saja terjadi bahkan di wilayah yang tergolong sebagai jantung kota Surabaya sekalipun.
“Ingat ya pejabat Kota Surabaya, sampai sampean jadi pejabat tidak tahu warga saya ada yang menderita, Saya habisi kalian.” tegas Wali kota dalam video tersebut.
“Lihat turun kebawah, masih banyak orang susah di surabaya. Gunakan jabatan sampean untuk cek selalu kebawah. Saya hadir disini untuk orang cilik, anggaran APBD Kota Surabaya akan saya gunakan untuk kebahagiaan warga Surabaya,” lanjut Wali Kota dengan nada keras.
“Ingat sekali lagi pesan saya. Sampai saya melihat ini dan pejabat struktural pemerintah kota tidak ada yang tahu, Saya habisi kalian semua, tak hentikan jabatan sampean semuanya. Tolong, jaga betul amanat Saya,” pungkasnya dalam Video berdurasi 1 menit 22 detik itu. (id@)