TULUNGAGUNG – Musim pancaroba saat ini tidak hanya terhadap penyebaran Covid-19, penyakit demam dengue berdarah (DBD) perlahan mulai menyerang dan menjangkiti warga di Kabupaten Tulungagung.
Meski hingga saat ini jumlahnya tidak signifikan dan belum dilaporkan adanya korban jiwa, namun penyakit ini patutlah diwaspadai apalagi dalam situasi pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Muhroji mengatakan, lonjakan kasus terjadi pada bulan Januari dan Maret. Yakni mencapai 21 dan 25 kasus. Sementara untuk bulan Februari tercatat sebanyak 19 kasus, April 11 Kasus, Mei 12 kasus, dan pertengahan Juni 2 kasus.
“Dua kasus kematian kami temukan di bulan Maret. Memang bulan Maret menjadi yang tertinggi untuk temuan kasus sepanjang 2021 ini,” jelasnya.
Muhroji melanjutkan, tingginya kasus DBD pada bulan Januari dan Maret ini dipicu oleh perubahan musim. Cuaca tak menentu karena perubahan musim inilah yang membuat siklus perkembangan nyamuk menjadi lebih cepat.
“Cuaca menjadi faktor utama memang, seperti tahun tahun sebelumnya. Mengingat vector nyamuk ini menyukai lingkungan bersih dan air yang bersih juga, biasanya diperoleh dari air hujan yang masuk ke wadah wadah terbuka di sekitar rumah,”urainya.
Namun demikian jika dibandingkan pada tahun 2020 dengan periode yang sama, angka kasus DBD relative lebih menurun. Saat 2020 lalu pada periode yang sama kasus DBD mencapai 185 kasus dengan 3 kasus kematian.
Ini lantaran siklus perkembang biakan nyamuk. Selain itu, pada 2020 lalu kerap kali terjadi anomaly cuaca, sehingga tiba-tiba hujan turun pada saat musim kemarau. Tentu hal ini berdampak pada perkembang biakan nyamuk.
Lebih lanjut, kata Muhroji, menganalogikan siklus nyamuk biasanya bertelur pada penghujung musim kemarau. Selanjutnya wadah-wadah terbuka yang selama ini berisi telur nyamuk akan dipenuhi oleh air hujan saat musim hujan tiba. Saat itulah telur-telur nyamuk akan berproses menjadi larva dan berkembang menjadi nyamuk dewasa. Sehingga ketika musim pancaroba tiba terjadi lonjakan kasus temuan demam berdarah.
Masyarakat diharapkan untuk menerapkan pola hidup sehat, dan rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing. Sementara terkait kegiatan fogging, ia mengaku belum melakukan kegiatan tersebut mengingat besaran kasus yang ditemukan masih cukup terkendali.
Oleh karena itu, selaku Pemerintah Kabupaten Tulungagung meminta agar warga tetap waspada dengan menerapkan gerakan 3M, yakni Menutup tempat penampungan air, Menguras, dan Mendaur ulang barang bekas plastik tempat nyamuk bertelur.
“Jika ada keluarga baik balita maupun anak-anak yang mengalami demam tinggi, segera memeriksakan ke rumah sakit maupun puskesmas terdekat,” imbaunya.*(Cristian)