DimensiNews.co.id, TULUNGAGUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar kegiatan pembinaan dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun yang digolongkan limbah B3. Giat pembinaan dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dilaksanakan di Hall Palm Garden Tulungagung, Selasa (1/12/2020), yang diikuti oleh paramedis antara lain bidan, mantri, dokter dan lainnya.
Sementara itu, Kepala DLH Tulungagung, Drs. Santoso M.Si melalui Kepala bidang pengelolaan limbah dan B3, Edi Santoso dalam pembukaan acara menyampaikan, bahwa pada kegiatan pembinaan dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun tersebut diberikan informasi terkait izin pengelolaan limbah B3.
“Kemungkinan paramedis itu kan semuanya praktek di rumah. Jadi otomatis dia punya limbah B3 yang harus dikelola agar tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut Edi Santoso menegaskan bagi paramedis yang memiliki rumah praktek/klinik yang menghasilkan limbah B3 diwajibkan memiliki izin pengelolaan limbah tersebut.
“Ya harus punya izin, izin tempat penyimpanan pengelolaan sementara limbah B3 itu,” imbuhnya.
Edi Santoso menjelaskan, bagi yang belum memenuhi izin pengelolaan limbah B3 pihaknya akan memberikan sanksi teguran.
“Yang jelas pertama sanksi-sanksi itu adalah teguran. Kalau kita ini (kan) dari DLH sifatnya menghimbau, mengadakan monitoring,” jelasnya.
Menurut Edi Santoso, sehubungan menyangkut kesehatan lingkungan dan manusia pihak APH juga akan mengawal peraturan terkait limbah B3.
Selanjutnya Edi Santoso berharap dengan sudah diadakannya pembinaan pengelolaan limbah B3 kedepan nantinya paramedis dengan penuh kesadaran berkemauan melakukan perizinan terkait pengelolaan limbah B3.
“Jadi nanti daftarnya di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) nanti yang merekomendasi layak tidaknya dari DLH,” sambungnya.
Edi Santoso juga menyampaikan pesan moral kepada paramedis yang memiliki usaha praktek di rumah. Pihaknya sangat berharap paramedis bisa melakukan izin terkait pengelolaan limbah B3.
“Saya harap para medis dapat pencerahan dengan sosialisasi ini, lebih paham akan pentingnya kesehatan lingkungan sekitar dan mengerti akan bahayanya limbah B3,” tuturnya.*(Cristian