DimensiNews.co.id- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengakui bahwa data kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia yang resmi disampaikan pemerintah pusat bukanlah data yang sesunguhnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam diskusi virtual yang ditayangkan di YouTube Energy Academy Indonesia pada Minggu kemarin (5/4).
Menurutnya, data yang disampaikan pemerintah pusat melalui Jurubicara percepatan penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, kerapkali berbeda dengan data dari pemerintah daerah.
Memanggapi hal itu, pengamat politik Universitas Telkom, Dedy Kurnia Syah mengatakan, masyarakat umum sejak awal tidak percaya dengan data yang disampaikan pemerintah.
“Soal data ini sudah menjadi ketidakpercayaan umum sejak semula, publik menilai pemerintah tidak sungguh-sungguh berupaya menangani, karena lebih mementingkan urusan politis dibanding kemanusiaan,” ucap Dedi Kurnia Syah, Senin (6/4).
Menutupi data yang sebenarnya, kata Dedi, sangat berbahaya lantaran masyarakat tidak mendapat informasi yang jelas terkait perkembangan Covid-19 yang sebenarnya.
“Lebih lagi tidak semua masyarakat dapat menjalankan isolasi mandiri, ini juga yang berpotensi menggagalkan gagasan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pemerintah,” pungkasnya. (red)