DimensiNews.co.id, BANTEN – Penemuan jasad penyelam warga Negara asing yang hilang di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh dua orang nelayan bernama Ciliang dan Andar, yang sedang mencari ikan di Pantai Pelabuhan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, sekitar pukul 06.15 WIB pagi tadi, Senin (11/10/2019).
Sebelumnya, ada flyer sayembara yang beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp (WA) oleh keluarga dari warga negara China yang tenggelam saat menyelam di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten.
Ada dua flyer berisikan sayembara untuk pencarian Tian Yu (45 tahun) dari PT China-lndonesia dan Wang Bing Yang (51), dari PT Morowali Industry Aico. Tidak sedikit hadiah yang disiapkan bagi siapa saja yang menemukan keduanya dalam kondisi hidup atau mati. Nilai hadiah sebesar US$50 ribu atau sekitar Rp 750 juta.
Dengan adanya sayembara ini, membuat nelayan di wilayah Banten, ramai-ramai turun ke laut untuk melakukan pencarian. Mereka mencari korban sambil mencari ikan.
Chelsea, salah satu penanggung jawab dalam sayembara itu membenarkan ada broadcast soal pencarian Tian Yu.
Diketahui sebelumnya, tujuh wisatawan China melakukan penyelaman di perairan Pulau Sangiang pada Minggu, 3 November 2019. Mereka berangkat dari Pantai Mabak sekitar pukul 13.30 WIB. Kemudian mereka sampai di perairan Pulau Sangiang sekitar pukul 13.45 WIB dan langsung melakukan penyelaman.
Penyelam dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama muncul ke permukaan laut sekitar pukul 14.45 WIB. Tim kedua sempat muncul kemudian masuk air lagi dan tidak muncul kembali. Dugaan sementara, para turis asal China ini terseret arus bawah laut.
Salah satu petinggi PT SGMW Motor Indonesia, selaku produsen mobil Wuling di Indonesia, disebut-sebut merupakan salah satu penyelam yang hilang di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten, itu.
“Yang menemukan pertama dari nelayan. Dugaannya, kemungkinannya warga asing yang hilang di Sangiang,” kata Ditpolairud Polda Banten, Kombes Pol Nunung Syaifudin, melalui sambungan selulernya, Senin (11/11/2019).
Saat ditemukan, jenazah yang masih menggunakan pakaian selam lengkap itu, mengapung di perairan Lampung. Kemudian dibawa oleh nelayan ke pinggir pantai dan dilaporkan ke petugas berwenang.
“Dari baju yang dikenakan menggunakan baju selam dan sepatu kaki katak yang biasa dipakai penyelam,” terangnya.
Tim SAR gabungan masih berkoordinasi dengan Basarnas Pusat dan menunggu informasi selanjutnya dengan pihak Kedubes Tiongkok dan Singapura. Sedangkan untuk identifikasi jenazah penyelam, akan dilakukan di RS Polri, Jakarta. (rs/berbagai sumber)