Hari Santri, Momentum Bangkitkan Spirit Nasionalisme dari Pesantren

  • Bagikan
Ketua MPR Ahmad Muzani. (DOK MPR RI)

JAKARTA- Ketua MPR RI, H. Ahmad Muzani mengatakan peringatan Hari Santri bukan hanya sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi atas peran besar para santri dan ulama dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Muzani menegaskan, tradisi pembelajaran santri sudah tumbuh jauh sebelum Indonesia merdeka. Para santri bukan hanya mempelajari ilmu agama, melainkan juga turut membangun kesadaran masyarakat untuk membedakan mana yang benar dan mana yang batil.

“Dari sanalah lahir nasionalisme dan semangat perlawanan terhadap penjajah. Para santri telah menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran bangsa untuk merdeka,” ujar Muzani.

Ia menambahkan, pola pembelajaran santri adalah tradisi ilmu yang tidak pernah berhenti. Pesantren telah melahirkan peradaban, adab, dan kemandirian yang terus diwariskan lintas generasi.

BACA JUGA :   Sebanyak 107 Objek Budaya di Kabupaten Bekasi Akan Dikaji Oleh TACB

“Santri adalah tradisi ilmu dan peradaban. Kemandirian yang tidak pernah berhenti. Dari pesantren kita belajar adab, keadaban, dan membangun peradaban bangsa,” lanjutnya.

Ketua MPR menilai, Hari Santri merupakan momen yang tepat untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur tersebut. Lebih dari itu, semangat Hari Santri harus menjadi energi baru untuk kebangkitan bangsa Indonesia di tengah tantangan global.

“Hari Santri adalah momentum untuk merenung, sekaligus menjadi energi kebangkitan bangsa Indonesia. Dengan menghormati para kiai, menjaga adab, dan melestarikan tradisi ilmu, kita memperkuat fondasi peradaban bangsa,” tegas Muzani.

Ahmad Muzani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan Hari Santri sebagai sarana memperkuat rasa syukur, penghormatan kepada para ulama dan kiai, sekaligus meneguhkan semangat kebangsaan.*

BACA JUGA :   Dampak Covid Pengangguran Melonjak, Bupati Zahir Ajak Seluruh Element Putus Mata Rantai Virus Corona
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses