PURWAKARTA – Sekretaris Komunitas Pendamping dan Pengayom Pendidikan (KP3) Agus M. Yasin mengapresiasi langkah cepat Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta bersama pihak sekolah dalam menangani kasus dugaan perundungan terhadap seorang siswi SDN 2 Cilandak, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
Agus turun langsung ke lapangan pada Minggu (28/9/2025) untuk bertemu dengan guru, kepala sekolah, dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kecamatan Cibatu. Dalam kunjungan tersebut, ia memastikan penanganan kasus sudah dilakukan secara cepat, tepat, dan sesuai prosedur.
“Disdik Purwakarta sudah menerjunkan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Sekolah (TPPKS) untuk menangani dugaan kasus perundungan terhadap siswi SDN 2 Cirangkong, Kecamatan Cibatu,” ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah telah memfasilitasi mediasi antara orang tua yang terlibat sehingga tercapai kesepahaman dan perdamaian. Kesepakatan tersebut juga diperkuat dengan penandatanganan fakta integritas agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah tersebut.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Agus menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh agar lingkungan pendidikan di Purwakarta benar-benar bebas dari praktik perundungan.
“Kejadian ini tidak boleh terulang lagi. Sekolah harus terbebas dari perundungan. Dinas pendidikan, guru, dan orang tua harus terus bersama-sama memberikan edukasi kepada siswa bahwa bullying adalah perbuatan tercela,” tegasnya.
Menurut Agus, sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, guru, dan orang tua menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan ramah anak.*(AsBud)
