Penulis : Mansur Lubis
Wartawan Dimensinews.co.id Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
TAPSEL – Pertanyaan yang sering muncul ditengah-tengah masyarakat saat ini baik dari Kota besar hingga ke pelosok Desa tidak lain akan kinerja Kepolisian terhadap penanganan Kamtibmas saat ini dalam kemajuan jaman era digital.
Dimana saat inj jaman sudah berubah kearah jaman teknologi digital, yang diperkirakan lebih kurag 70 persen masyarakat saat ini sudah mengikuti perubahan jaman tersebut, misalnya akan penggunaan jejaring media sosial pada perangkat handphone android (ponsel canggih).
Tidak sedikit juga masyarakat menggunakan media sosial (medsos) tersebut yang lebih positif. Akan tetapi sebagian masyarakat juga telah menyalah gunakan medsos seperti ujaran kebencian, penipuan, transaksi judi online dan kegiatan lain-lain sebagainya.
Maka akibat dari penyalahgunaan medsos yang dilakukan masyarakat pastinya akan berurusan dengan aparat penegak hukum khusnya Kepolisian, hal itu disebabkan karena adanya pihak yang merasa dirugikan.
Media sosial serig juga disalah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menyampaikan aspirasinya (pendapat) tanpa mengedepankan norma-norma kehidupan bernasyarkat.
Memang tidak dipungkiri pada kemajuan era digutal saat ini khususnya pengguna jejaring sosial, bilamana disalah gunakan pastinya akan berdampak fatal dan berakhir pada kurungan penjara. Namun bila mana dapat dipergunakan dengan baik niscaya akan dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam hiruk pikuk kemajuan era digital khususnya bermedia sosial pastinya kita juga akan pernah menjumpai pengguna medsos dalam menyampaikan aspirasinya dijejaring sosial yang mengangkat keberhasilan kinerja Polri, namun pada sisi lain kadang akan dijumpai masyarkat penggunan jejaring sosial yang menjatuhkan Citra Polri.
Sebelum era digital saat ini, dulunya masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya keruang publik hanya memalui cara tradisional, akan tetapi pada kemajuajuan jaman era digital saat ini masyarkat akat dapat menyampaikan kritik dan aspirasinya terhadap kinerja Polri melalui ruang digital yang sudah tersedia baik dilaman website Polri, Instagram, Tweeter dan lain-lain sebagainya.
Menyongsong perjalanan 77 Tahun Polri sebagai Polisi Baik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan ke seluruh jajarannya untuk mengemban amanat undang -undang dalam mengelola keamanan Dalam Negeri, menjaga stabilitas keamanan ditengah derasnya arus perubahan sosial dan dinamika situasi Kamtibmas.
Bekerja berlandaskan semangat pengabdian melayani dengan tulus dan ikhlas berpedoman pada program prioritas Kapolri guna mewujudkan “Polri yang Presisi
Diamana pada beberapa waktu lalu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah memerintahkan seluruh jajaranya agar menjaga sikap, dimana saat ini tindak tanduk Polisi sangat mudah menyebar melalui media sosial, selain itu Listyo juga mengarapkan jajarannya “agar mengurangi hal-hal yang dapat berdampak negatif terhadap Polri.
Hal itu sesuai dengan slogan yang diusung Kapolri saat ini Jenderal Listyo Sigit Prabowo yakni Presisi yang merupakan akronim dari Prediktif, Responsibiltas dan Transparansi Berkeadilan, sedangkan Kapolri Sebelumnya Jenderal Tito Karnavian (2016-2019) hingga Jenderal Idham Azis (2019-2021) mengusung slogan Promoter yang kepanjangan dari Profesional, Modern dan Terpercaya.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengharapkan slogan Presisi bukan hanya jargon semata, namun harus benar-benar diterapkan seluruh anggota dalam setiap menjalankan tugasnya untuk mewujdkan Polri yang ideal sesuak slogan Presisi. Sebagai institusi pelayan masyarkat luas terkait perubahan fungsi dan dinamika di era digital, semoga Polri siap menghadapi perubahan pada era digital saat ini.
Penulis beserta seluruh masyarakat mengucapkan selamat “Hari Bhayangkara ke-77 Tahun 2023” semoga di era digital saat ini pada 77 Tahun perjalanannya menjadikan Polri sebagai Polisi baik.
