Aroma Pungli Merebak Saat PPDB  Di Tangsel

  • Bagikan

TANGSEL – Setiap awal tahun ajaran baru selalu muncul kekecewaan orang  tua siswa  atas pelaksanaan PPDB,  masalah PPDB dari Tahun ke Tahun selalu terjadi dengan berdalih  daya tampung siswa sehingga berujung  Pungl,

Seperti yang terjadi di SMA 10 Jalan Tegal Rotan  Bintaro Sektor 9 Kelurahan Sawah baru Kecamatan Ciputat Kota Tangerang selatan.

“Pendaftaran belum dibuka sudah muncul nama nama  dari calon siswa  yang sudah ditetapkan.Sementara  kami warga sekitar kesulitan untuk masuk mengakses / sistem sekolah untuk anak kami .karena diduga keras sarat Pungli.  Sementara orang mana mana bisa bersekolah karena ada sajennya ( Duit )   .”ungkap Irma salah satu orang tua siswa saat mendaftarkan anaknya di SMAN 10  mengatakan kepada Dimensi News Selasa (3/8/2021)

BACA JUGA :   Meriahkan HUT RI Ke 79, SDN Pegadungan 01 Gelar Berbagai Perlombaan

Irma menuturkan,di Kota Tangerang Selatan berpotensi zalim dan tidak berkeadilan bagi anak didik  untuk  dapat mengakses layanan pendidikan.
Dalam kondisi sulit begini kemana kami harus mencari uang sebagai salah satu syarat  yang tidak tersurat .

“Bagaimana nanti kalau anak tidak bersekolah apa jadinya generasi kita  nantinya.ujarnya  kecewa

Nining salah satu calon orang tua siswa menambahkan,Dari Tanggal 3 / 7/ 2022 Setiap hari Kami  datang ke SMAN 10  untuk ikut proses PPDB di SMAN 10 melalui jalur Zonasi tetapi terkesan kurang ditanggapi pihak sekolah / panitia PPDB.Bahkan ketika kami ingin
bertemu dengan pihak panitia  maupun kepala sekolah selalu tidak ada ditempat
tanpa alasan yang jelas.katanya

BACA JUGA :   Bekali Sikap Perilaku Netralitas Anggota Polri Pada Pemilu 2024, Kapolres Metro Tangerang Kota Bagikan Buku Saku

“Disaat kami mulai lelah dengn proses PPDB salah satu panitia menunjukan nama-nama anak titipan dan nama-nama yang telah  disetujui oleh ketua panitia di laptop nya.Bahkan saat  itu kata dia,ada  orang tua murid datang yang langsung menjumpai salah satu panitia PPDB SMAN 10 Ibu inisial (AR ) tidak lama kemudian nama  calon siswa tersebut bisa masuk di sistem dan mengikuti MPLS hal ini diiyakan pihak sekolah .”ucapnya dengan nada kecewa

Nining menambahkan,Ironis PPDB SMAN 10 terkesan tidak mengakomodir calon siswa yang berasal dari lingkungan terdekat bahkan hak anak Kami harap sekolah punya kebijakan untuk mengakomodir putra putri di wilayah lingkungan Sekolah  agar mereka tidak putus sekolah, apalagi di saat ini kita semua dalam kesulitan ekonomi  di saat  pandemi ini.

BACA JUGA :   Jalan Pakuwon Selalu Tergenang, Warga Sebut Pemkot Jakbar Tak Punya Nyali Tertibkan Bangli di Atas Saluran

“PPDB  ini juga menghambat hak anak dalam memenuhi kewajiban pemerintah melaksanakan program wajib
belajar .”pungkasnya*( JON )

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses