DimensiNews.co.id, TULUNGAGUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, melalui Puskesmas Ngunut menggalakkan pembentukan satu juru pemantau jentik (Jumantik) untuk satu rumah guna mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti terutama pada saat musim penghujan.
Kepala Puskesmas Ngunut, Hanik Mudayati, S. ST, M. Kes mengatakan selama ketika musim penghujan banyak air tergenang yang berpotensi dijadikan tempat nyamuk berkembang biak sehingga tiap rumah harus dipantau keberadaan jentik nyamuknya, saat mensosialisasikan program satu jumantik satu rumah di Balai Desa Gilang Kecamatan Ngunut, Jumat (23/10/2020).
Sebelumnya ungkap dia, wilayah Kecamatan Ngunut termasuk sebagai wilayah endemis DBD karena wilayahnya padat penduduk.
“Untuk mencegah terjadinya DBD, kami menggalakkan gerakan membersihkan tempat penampungan air yang dapat dijadikan tempat berkembang biak jentik nyamuk,” kata Hanik.
Bahkan pihaknya terus membentuk kader jumantik di setiap desa, dilanjutkan dengan program satu rumah satu jumantik. “Kader harus ada, nanti mereka yang membentuk jumantik di setiap rumah,” jelasnya.
Pemeriksaan jentik tutur dia, harus rutin dan seharusnya dilakukan setiap penghuni rumah. Bahkan pihaknya akan melibatkan puskesmas dalam pembinaan ke kader dan jumantik di setiap rumah.
“Puskesmas akan melakukan pemberdayaan dan pembinaan kesehatan terhadap warga. Program jumantik akan diujicoba di wilayah desa, meskipun di setiap wilayah akan dibentuk stimulan melalui kader jumantik,” ujar Hanik.
Pihaknya juga akan melakukan upaya untuk mencegah penyakit lainnya seperti diare pada saat musim penghujan karena untuk mencegah penyakit tersebut perlu dilakukan peningkatan kesadaran warga untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
Kasus DBD di Kabupaten Tulungagung terjadi tiap tahun. Untuk mencegahnya, Dinkes Kabupaten Tulungagung rutin mensosialisasikan gerakan satu rumah, satu jumantik.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk rutin membersihkan tempat penampungan air seperti air sisa di dispenser, tempat minum, talang, dan juga di pas bunga.
Hanik menambahkan, gerakan satu rumah, satu jumantik mesti ditingkatkan. Puskesmas ditugaskan untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai gerakan satu rumah, satu jumantik ini.
“Setiap warga kita dorong harus paham agar di rumahnya tidak ada jentik nyamuk, gerakan ini kami dorong supaya lebih ketat dan sering lagi,” katanya.*(Cristian)