“Karena menurut saya rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP itu kami sebagai sekretaris dan pengurus Partai Golkar yang lain merasa ada kejanggalan dan ini perlu dikaji ulang, salah satunya untuk memperkecil masalah,” terang Syarkoni.
“Menyangkut rekomendasi tersebut sehingga pada saat pendaftaran nanti posisi saya sebagai sekretaris untuk diamankan menjadi ketua harian, ini yang sangat disayangkan. Mengapa saya mundur?, saya merasa Partai Golkar untuk provinsi tidak mengakomodir dari tim formatur yang sudah dibentuk. Hal yang demikian lah membuat saya harus mengundurkan diri karena tidak sesuai lagi dengan hati nurani,” tambahnya.
Ia pun berharap setelah pengunduran dirinya, Partai Golkar bisa lebih berjaya lagi dengan pimpinan terpilih yang baru, H Bambang Hermanto hasil Musda beberapa waktu lalu.
“Kami sebagai kader Partai Golkar mudah-mudahan Partai Golkar yang dipimpin oleh H Bambang Hermanto bisa lebih besar lagi dari pada saat sekarang ini, karena saya sudah merasa puas mengantar H. Bambang Hermanto sampai ke pucuk pimpinan Partai Golkar di Kabupaten Bungo, sebagai ketua terpilih secara aklamasi pada Musda beberapa hari yang lalu,” cetusnya.
(Barax)