DimensiNews.co.id, Surabaya – Suatu fenomena yang bertolak belakang di tengah maraknya bantuan Pemerintah semasa Pandemi wabah Covid 19, tingginya motivasi masyarakat akan aktifitas untuk bekerja demi menghidupi keluarga masih terjadi.
Pandemi Corona yang berdampak kepada seluruh aspek kehidupan dan melumpuhkan sendi sendi perekonomian rakyat, mengisahkan beragam cerita sedih dan memilukan di kalangan masyarakat khususnya bagi masyarakat lapisan bawah, pekerja harian yang hanya mendapatkan hasil jika bekerja di setiap harinya.
Seperti yang dialami Alm. Mochamad Turatmodjo, warga RT 3, RW 6, Bendul Merisi, Wonocolo, Surabaya yang berprofesi sebagai driver ojek online (Ojol) di salah satu perusahaan aplikator ojek online raksasa di Indonesia.
Demi menafkahi keluarganya, ‘Momo’ (panggilan akrabnya) rela tetap bekerja dan mempertaruhkan nyawanya, hingga dirinya diduga terpapar Covid 19, dan menghembuskan nafas terakhirnya di RSI 2 Jemursari serta dijadwalkan akan di makamkan di TPU khusus Corona di Keputih, Surabaya, Minggu, (14/6).
Sempat Sesalkan BST di Tempatnya Yang Tak Tepat Sasaran
Sebelumnya, almarhum sempat mengeluh terkait Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dirasa tidak tepat sasaran di tempat tinggalnya hingga almarhum mengikhlaskan dirinya tidak mendapatkan untuk supaya tidak terjadi polemik di kampungnya.
“Umpomo ga oleh jarene kon lapor, trus lapor sopo ?” (Umpama tidak dapat, katanya disuruh lapor, terus lapor siapa ?) Tanyanya di pesan singkat WhatsAppnya.
” Iki bojoku jare masuk daftar tp kok undangane rung enek, Aneh to?” (Ini istriku katanya masuk daftar, tapi undangannya belum ada, aneh kan?),” imbuhnya.
“Wes Jarno, wes babahno ae, aq kok suwe2 males, Sak karep2e lah,.Yo ngkok garai saling musuh.” ( Udah biar, udah biarkan sajalah, aku kok lama lama malas, semau maunya lah, nanti tambah bikin saling musuh,” imbuhnya via WA kepada wartawan.
Demi melanjutkan hidup dan menafkahi anak istrinya, Almarhum memutuskan untuk tetap menerima order di aplikasi ojek onlinenya. Meski telah diketahui, dalam situasi pandemi seperti ini, order tidak seramai sebelum adanya wabah Covid 19 lalu, hingga dirinya (almarhum’ red) dinyatakan reaktif dalam sebuah tes rapid, dan pihak Puskesmas setempat meminta keluarga almarhum untuk melakukan isolasi mandiri. (Sgnk)