Bentrokan Berdarah di Bungo Dipicu Status Facebook Bernada Hinaan, Kapolres: Itu Akun Palsu

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, BUNGO- Bentrokan berdarah yang melibatkan ratusan massa dari warga Dusun Lubuk Landai, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas dengan warga Dusun Candi, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Jambi, mengakibatkan 1 rumah dan 17 sepeda motor terbakar, hingga 1 orang tertembak senapan angin.

Insiden tersebut terjadi pada Kamis (14/5) dini hari, sekira pukul 02.00 WIB. Kemarahan dua kubu massa ternyata dipicu oleh status Facebook yang diposting belum lama ini.

BACA JUGA: Berselisih Paham, Bentrokan Berdarah Antar Dua Dusun Pecah di Bungo, Begini Kronologinya

Untungnya, saat kejadian berlangsung, tim gabungan dari Polres Bungo, TNI dan Satpol PP bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian untuk meredam amarah ratusan massa tersebut.

Menurut Kapolres Bungo, Trisaksono Puspo Aji, jauh sebelum terjadi insiden ini, sejumlah pemuda antar dua dusun tersebut sudah saling berselisih paham. Kemudian, pada Senin (11/5/2020) lalu, telah dilakukan mediasi untuk mencapai kesepakatan damai.

“Awalnya Senin, 11 Mei 2020 sekira pukul 22.40 WIB di perbatasan Dusun Candi dilaksanakan giat mediasi penyelesaian masalah selisih paham antara pemuda Dusun Candi Kecamatan Tanah Sepenggal dengan pemuda Dusun Lubuk Landai Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, yang bertempat di rumah Kulul Amri yang merupakan Tokoh masyarakat,” katanya.

BACA JUGA :   Tingkatkan Imun di Masa Pandemi, Masyarakat Masih Gunakan Temulawak

Kemudian,Trisaksono menambahkan, mediasi penyelesaian kesalahpahaman ini dilanjutkan lagi pada Selasa (12/5), sekira pukul 22.00 WIB. Akhirnya mediasi berakhir dengan kesepakatan damai antara pemuda dari dua dusun tersebut.

Namun, keesokan harinya pada Rabu (13/5) para pemuda dari Dusun Lubuk Landai dikejutkan oleh status Facebook yang bernada hinaan dan kata-kata kasar yang ditujukan kepada mereka. Sehingga amarah para pemuda dari dusun tersebut kembali memuncak dan kesepakatan damai pun tak dipedulikan lagi.

“Saat mediasi selesai, pemuda langsung terpancing setelah adanya permasalahan dari Group Facebook Ikatan Keluarga Lubuk Landai tepatnya Rabu 13 Mei 2020, pukul 11.30 WIB, yang akun Facebooknya atas nama Def Ri,” terang Trisaksono, pada Kamis (14/05/ 2020).

Berdasarkan pantauan Dimensi News, akun Facebook atas nama Def Ri menulis kalimat hinaan yang diposting dalam grup Ikatan Keluarga Lubuk Landai.

BACA JUGA :   BPJS Kesehatan Masih Menjadi Harapan Masyarakat Untuk Memelihara Kesehatan

“WOI ORANG PASA SMO ORNG LUBUK LANDAI KAYAK ANJING LU SEMUA KLO SALAH SATU DARI KALIAN DK SENANG DUEL SAMO AWK,” demikian tulis akun Def Ri.

Kemudian di status tersebut saling berbalas komentar yang saling memicu kemarahan antara pemuda dari dua dusun.

“Setelah kita cek ternyata akun Def Ri itu akun palsu,” jelasnya.

Sebenarnya, kata Trisaksono, para pemuda dari dua dusun tersebut telah dimediasi oleh para tokoh masyarakat dan berujung damai.

“Kemudian sudah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak yakni tanda patuh serta menandatangani kesepakatan bersama dan secara adat juga sudah diselesaikan dengan baik,” imbuhnya.

Namun, keesokan harinya setelah kesepakatan damai, muncul postingan di media sosial yang mengaku anak dari salah satu dusun yang mengeluarkan kata hinaan dan ajakan duel. Kini, polisi tengah menelusuri pembuat akun palsu yang memprovokasi para pemuda dari dua dusun tersebut.

“Kita akan melakukan penindakan kepada yang bersangkutan. Kemudian kami juga sebelumnya sudah melaksanakan langkah-langkah antisipasi bersama dengan camat dan Danramil, pihak TNI dan Satpol PP untuk bersama-sama memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa berita yang disampaikan melalui Facebook itu adalah berita bohong,” sebutnya.

BACA JUGA :   Wakil Walikota Lhokseumawe Serahkan Rumah Bantuan Baitul Mal Kepada Warga

Sebelum kejadian itu, pihak Polri telah mengimbau ke masing-masing masjid di dua dusun itu untuk mengumumkan bahwa berita di facebook tersebut adalah tidak benar dan meminta masyarakat Dusun Lubuk Landai dan Dusun Candi menahan diri tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan, baik itu jiwa maupun harta benda.

“Namun ternyata tetap saja masih ada yang terprovokasi. Sehingga sekira pukul 12.00 WIB ada kelompok massa dari Dusun Lubuk Landai yang mendatangi Dusun Candi dan terjadilah pertikaian,” jabarnya.

Setelah kejadian bentrok itu, tim gabungan yang terdiri dari 150 anggota polisi, 30 anggota TNI, dan sejumlah anggota Satpol PP diterjunkan ke lokasi untuk mencegah konflik berulang.

“Kita harapkan kepada pemuda tidak ada lagi yang bentrok dan tim anggota juga sudah terjun ke lapangan untuk berjaga-jaga,” pungkasnya. (Barax)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses