Kapolres Tanjabbar Gelar Simulasi Penanganan dan Pemakaman Corona untuk Tim Relawan

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, JAMBI- Kasus Pasien positif corona di Provinsi Jambi terus meningkat, Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Guntur Saputro membuat tim simulasi penanganan dan pemakaman terpapar corona dilakukan di Polres.

Korbannya terbuat dari patung serta peti sudah dikemas sesuai protap Covid-19 yang dilakukan Polres Bersama Mahasiswa.

Diketahui di Provinsi Jambi, pasien positif corona sudah mencapai 38 orang dan 1 orang sembuh, namun pihak tim media terus berusaha melakukan perawatan intensif.

“Kita ada penanganan dan pemakaman Covid-19 di Polres. namun, hanya kegiatan simulasi dalam membentuk tim relawan Covid-19. Kita bentuk tim relawan itu dari kalangan mahasiswa, anggota Polres, Kodim, Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit,” ujar Kapolres Tanjung Jabung Barat, AKBP Guntur Suputro, Senin (4/05/2020).

BACA JUGA :   TPP Polres Jakbar Geledah sebuah Kios Jamu Di Kebon Jeruk Puluhan Botol Miras Diamankan

Ia mengatakan, alasan membuat kegiatan tersebut karena melihat perkembangan Kasus Covid-19 yang semakin bertambah di Provinsi Jambi.

“Setidaknya itu menjadi aspirasi kita untuk melatih peserta mendorong masyarakat kita untuk berpatisipasi, dipercayakan menjadi relawan karena tenaga medis di Tanjung Jabung Barat saat ini terbatas,” ucapnya.

“Menjadi tim relawan 3 kali sehari kita kumpul, monitor terkait penemuan Covid-19 dan sewaktu-waktu dibutuhkan siap siaga para tim dibentuk. Misalnya ada masyarakat tiba-tiba pingsan tergeletak di tengah jalan dan pingsan jadi tim langsung turun,” jelasnya.

Guntur menyebutkan, ada 40 orang yang menjadi relawan dan dilengkapi dengan fasilitas dan alat pelengkap diri.

“Standar operasional cara pemakaian dan cara pelepasan, agar para relawan ini sehat selamat untuk membantu penanganan korban Covid-19 dan jangan sampai mereka membantu penanganan Covid-19, tapi akan menjadi terpapar Covid berikutnya,” terangnya.

BACA JUGA :   Turnamen Piala Kapolres Cup 2018 Jakbar Resmi Dibuka,

Ia menuturkan, Covid-19 sangat rentan dan rawan, khususnya dalam hal penyebaran baik itu melalui sentuhan maupun maupun droplet.

“Kita beritahu wawasan mereka, hal hal apa yang harus diperhatikan dalam penanganan korban Covid-19 dan kalau korbannya masih hidup, mereka tidak bisa melakukan upaya penanganan pertama hanya modal nekat dan harus melakukann perlengkapan prasarana diri, APDnya lengkap dan harus berurut dan semua sudah kita kasih tau,” pungkasnya. (Barax)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights