Sarjan: 11 Hari Penanganan Darurat Air Bersih Kota Weda

  • Bagikan

DimensiNews.co.idHALMAHERA TENGAH.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Halteng Ir Sarjan Daud, MT kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (22/01/2018) kemarin, menyampaikan bahwa, terkait dengan penanganan darurat air bersih dalam kota weda kurang lebih 11 hari yang di mulai pada tanggal 6 – 7 – 8 – 12 – 15 – 16 – 17 – 18 – 19 – 20 sampai tanggal 21 Januari 2018 ini.

Hari pertama kami melakukan treatman pada pipa distribusi dari sumber utama dengan penambahan debit menggunakan pompa 125 liter/detik untuk memperkuat tekanan dalam pipa distribusi agar aliran air bisa sampai ke kota weda dengan tekanan yang lebih baik. Uji coba treatman itu hasilnya tekanan aliran pada pipa distribusi telah mencapai permukiman dengan baik, bahkan sebagian aliran dari sumber Talaga Moreala yang keruh ditutup sehingga air yang mengalir sudah lebih jernih,” ujarnya.

BACA JUGA :   Kasus Kades Penarun, Pihak PMD Sarolangun Segera Koordinasi Dengan Polda Jambi

Setelah itu, kata Kadis, pada tanggal 12 Januari kami menguji tekanan air dan mendistribusikan ke bukit Loiteglas. Namun, terjadi hal yang tidak terduga dinamo mesin pompa tiba-tiba terbakar dan menurut informasi dari pengelola air bersih yakni Effendi Mas’ud pompa tersebut sudah berusia 20 Tahun. Dengan kejadian itu, maka treatman distribusi terhenti dan pipa distribusi dalam keadaan kosong dan sampai saat ini belum kami memeriksa kebocoran pipa distribusi,” jelasnya.

Untuk mengoptimalisasi system grafitasi maka pihaknya memperbaiki inlet dan memasang jaring rangka besi untuk menghindari terganggunya inlet dari sampah. Melanjutkan pemeriksaan pipa distribusi induk dan mengeluarkan udara dari pipa distribusi itu. Namun terkendala dengan tidak tersedianya tenaga kerja karena tenaga yang bekerja di air bersih terdiri dari 23 orang tenaga honor dan 3 orang PNS,” katanya.

BACA JUGA :   Gas Subsidi Langka, Harga Melambung Tinggi

Dari hasil koordinasi dengan Bapak Ansar Gunawan bersedia membantu mencari pompa melalui relasinya dan Ia menyanggupi untuk mengadakan dan membawa pompa yang memiliki spesifikasi yang sama dengan pompa yang terbakar,” tandasnya.

Jadi saat ini pompa yang sudah dipesan oleh pihak ketiga sekaligus bersama pipa HDPE dan acsesoris Flance, Reducer, Valve pada minggu keempat januari 2018 barulah tiba di kota weda. Untuk itu, kami melakukan penanganan kedua dengan optimalisasi system grafitasi pada pipa distribusi di kebun Pak Tofo, ternyata ditemukan tekanan aliran rendah maka dilakukan pemeriksaan pada pipa perubahan pipa inlet dengan melepas saringan yang dibuat dari pipa HDPE dan diberi lubang, selanjutnya saringan itu kini telah diganti dengan saringan berukuran lebih besar 2 x 2 meter yang dibuat dengan rangka besi beton dan diberi jaring akhirnya tekanan aliran pada pipa distribusi mengalami peningkatan,” tutupnya. (Ode)

BACA JUGA :   Tangkal Radikalisme Terhadap Pelajar Korem 052/WKR Adakan Lomba Melukis

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights