DimensiNews.co.id – MALUKU UTARA.
Sebuah prestasi gemilang kembali diraih Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Halmahera. Kampus yang berada di Halmaherah Utara ini mampu mengharumkan Indonesia dan, bahkan mampu menaikan posisi para peneliti Indonesia untuk di kelas Internasional. Karena lembaga ini berhasil menemukan anti virus HIV AID dari herbal halmahera, dari buah tuis (buah golobe – red).
Buah golobe sendiri terkait tumbuh dan berkembang di darat Halmahera dan di Kabupaten Kota yang ada di Maluku Utara.
Ketua Stikes Halmahera, dr dr Arend Laurence Mapanawang Sp PD finasim, mengatakan, peneliti Stikes Halmahera telah masuk kelas dunia. Pun, kata Mapanawang, ini yang menarik. Karena di indonesia sendiri untuk penelitian kurang di perhatikan. Namun, lewat hasil riset kearifan lokal Halmhera melalui Progaram Studi (Prodi) Farmasi Stikes Halmahera yang saat ini sudah berkembang 30- an bahan lokal. Dan, dari beberapa laboratorium hasil kerja samanya telah membuahkan hasil. “Buah golobe (tuis) zingibeecea halmahera yang tahap awal menemukan antioksidant terbaik buah- buahan saat ini dengan 6,5 ng / ml,” kata Mapanawang, kemarin memberikan dikutib dari inewscrime.com pada Kamis (18/01/2018) malam hari ini .
Lanjutnya, laboratorium Kimia LIPI mengidentifikasi senyawa akctivitas anti vancer payudara. Pun, laboratorium Primata IPB berhasil menemukan senyawa yang punya keunggulan dibandingkan dengan salah satu obat HIV Aids dan hepatitis. “Saat ini menunggu hasil. Lanjutan baik invitro maupun invivo uji pada hewan maupun pada manusia,” jelas Mapanawang.
Dikatakannya pula, dari hasil uji laboratorium primata IPB antara ekstrak golobe dan lamivudine sebagai anti retrovirus HIV dan Hepatitis mampu menghabisi virus dengan uji MMT. “Sementara dengan laboratorium laboratorium labtiab serpong ditemukan aktivitas anti kanker buah dada,” tutur putra asal Loloda tersebut.
Lewat prestasi itu, dia akan menjadi pembicara pada konferensi internasional di Lasvegas USA tanggal 18 sampai 19 April 2018 mendatang. “Saya akan disajikan sebaik mungkin. Sekalian mempromosi institut Stikes Halmhara sebagai penemu anti hiv AIDS dari Herbal Halmahera. Dan, saya akan mengajak farmasi kelas dunia untuk memproduksi secara besar-besaran dengan pabrik yang dibangun di Halmahera, “ujarnya.
Selain itu, kata calon guru besar ini, dengan begitu, tidak menutup kemungkinan jika bisa berkembang sebagai obat anti HIV yang sampai saat ini belum mampu menuntaskan virus secara total. “Undangan dari Las Vegas secara pribadi sudah menitipkan agar bisa sampai ke tangan Menristekdikti. Saya berencana menggunakan media lokal di Lasvegas untuk membeli secara global, “terangnya.
Tak hanya itu, kata Mapanawang, saat ini golobe halmahera sudah dipatenkan. “Setelah golobe, ada beberapa jenis kearifan lokal lainya yang ditemukan. Seperti biji langsat untuk anti malaria, laor untuk anti kolesterol dan kesehatan jantung. Di mana sudah omega lengkap baik omega 3.6.dan 9 juga beberapa jenis lainya yang dalam tahap proses, “imbuhnya.
Sementara untuk pengembangan produksi herbalove di Tobelo saat ini menunggu izin BPOM Jakarta yang tidak lama lagi karena sudah beberapa kali memperbaiki. “Awal tahun peneliti Stikes Halmhera ke Lasvegas sebagai pembicara pada internasional confrenc,” tandasnya. ( SS )