DimensiNews.co.id TANGSEL – Senyum sumringah bercampur dengan aura keharuan tampak menghias wajah Serka Iswandi, yang sehari-hari bertugas sebagai Babinsa di Koramil 04/Ciledug – Kodim 0506/Tangerang. Bagaimana tidak, sebuah cita-cita mulai berhasil diwujudkannya.
Ya, dibalik keterbatasan waktu dan juga anggaran oprasional di lingkungan dinasnya, Ia mampu berbuat lebih untuk masyarakat yang berada di lingkungan kediamanya, di Kampung Batas Indah, RT 005, RW 01, No.135, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Hari minggu (15/9) yang lalu, Yayasan Fajar Qolbi yang digagas dan dirintisnya akhirnya resmi berdiri. Inilah yayasan yang bergerak di bidang sosial seperti mengasuh dan membantu puluhan anak Yatim Piatu dan kaum Dhuafa,serta menampung para Hafizh atau penghapal Al Quran.
Peresmian yayasan dilakukan langsung oleh Dandim 0506/Tangerang, Letkol Inf Wisnu Kurniawan, S.Sos. inilah hari dimana niat, tekad, dan kerja keras mampu meruntuhkan berbagai rintangan.
Kepada www.dimensinews.co.id, Serka Iswandi yang sosoknya begitu dicintai warga menuturkan, butuh perjuangan yang tidak mudah bagi dirinya untuk mewujudkan mimpinya mendirikan yayasan sosial ini.
“Jujur, semunya berawal dari sembunyi-sembunyi dan tidak terang-terangan. Hal ini disebabkan masih sedikitnya anak-anak yatim yang berada di seputar kediaman saya,” ungkapnya.
Ditambahkannya, selama kurang lebih enam tahun, setiap ada rejeki ia langsung mengantarkan uang bantuan kerumah-rumah mereka (yatim piatu).
“Tapi itupun baru sekadar uang jajan atau ongkos sekolah dan jumlah anak masih sedikit. Kebetulan saya anggota TNI dan tinggal bersama masyarakat, jadi tau betul keadaan mereka,” urainya.
Di satu sisi, penghasilanya yang terbatas sebagai anggota TNI, akhirnya memacu dirinya untuk berikhtiar mencari tambahan penghasilan agar tetap bisa membantu anak-anak yatim tersebut. Atas dukungan penuh keluarga, ia pun akhirnya menjadi agen bahan material bangunan, hingga mampu menyisihkan rezekinya untuk diberikan kepada yatim piatu.
“Ini mungkin memang jalan dari Allah. Kebetulan masyarakat disekitar saya sering bangun rumah dan saya ada kenalan yang bisa jual pasir, batu kali dan urukan puing. Jadi, setiap ada pesanan barang-barang itu keuntungannya selalu saya sisihkan. terkadang dapat 500 ribu terkadang 250 ribu buat ank-anak itu dan terus berlanjut sampai tahun 2017,” katanya dengan wajah berkaca-kaca.
Memang tidak mudah meretas jalan kebaikan. Iswandi pun mengisahkan suka dukanya dalam membantu Yatim Piatu dan Dhuafa. Kejadian itu pernah ia alami pada bulan Ramadhan, ketika Ia kekurangan anggaran untuk diberikan kepada anak yatim asuhannya. Sebagai solusi, ia pun memilih berjualan sarung dan sajadah agar bisa mendapatkan dana tambahan.
“Teman saya, Serda Yatris mengijinkan untuk bisa ngutang kain Sarung dan Sajadah, kalau habis terjual baru bayar. Alhamdulilah dalam tempo 5 hari ada 100 pcs terjual. Di hari ke enam saya pesan lagi sarung 200 potong dan 67 sajadah, lagi-lagi semua laris terjual. Semua keuntungan kemudian saya bagikan kepada 25 anak yatim pitau dan juga dhuafa, agar mereka juga bisa berlebaran,” imbuhnya.
Bantuan Pangdam Jaya
Jalan terang pun akhinya tiba. Setelah tertatih-tatih menghimpun dana, Yayasan Fajar Qolbypun mendapatkan bantuan anggaran dari Panglima Kodam Jaya.
“Saat ketemu Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono saya sampaikan jika saya punya yayasan yang bergerak dalam bidang sosial yang terdiri dari 68 Yatim piatu dan 71 orang kaum Dhuafa. Kebutuhan setiap bulan mencapai 20 juta lebih buat uang saku dan tambahan belanja kaum dhuafa. Sedangkan kebutuhan mendesak yakni bayaran sekolah mencapai 100 juta,” urainya.
Tanpa diduga, hanya dalam tempo dua hari Pangdam Jaya memberikan bantuannya. Semua bantuan itu langsung saya bayarkan sesuai kebutuhan anak tingkatan Paud, SD, SMP, SMA, termasuk yang di pondok pesantren yakni penghapal AlQur’an. Semua terbayar sampai bulan Desember 2019,” jelasnya penuh haru.
Menelisik namaYayasan Fajar Qolby, Iswandi menuturkan nama itu diambil dari nama anak sulungnya, Fajar yang kini tengah mengikuti pendidikan Scaba TNI AL.
“Ketika musyawarah keluarga, istri saya sembari menangis spontan menjawab iklas dan ridho. Saya tanya pada anak yang pertama, bolehkah saya mendirikan yayasan dengan mengambil nama awalnya, anak saya jawab ikhlas,” tuturnya seraya menambahkan yayasannya telah resmi disahkan lewat akte notaris.
Dandim Tangerang Bangga
Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0506/Tangerang, Letkol Inf Wisnu Kurniawan S. Sos yang meresmikan langsung Yayasan sosial itu, mengapresiasi langkah bawahannya itu.
“Saya sangat mengapresiasi langkah Serka Iswandi, anggota saya di Kodim 0506 Tangerang yang bisa mendirikan yayasan yatim, Fakir Miskin dan Dhuafa. Saya sangat bangga sekali,” ungkapnya. (Badar)