DimensiNews.co.id, JAKARTA – Dunia beladiri di Nusantara sangatlah kaya, dan menarik dengan latar belakang tradisi yang mewarnainya. Tak kalah dengan ragam beladiri Cina, Jepang, dan Korea.
Acara Gebyar Budaya Betawi, Beksi Mandor yang digelar di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (15/9/2019), ingin menunjukkan hal itu.
Lewat acara yang digelar di Jalan Palem V RT 4 RW 8 ini, penyelenggara bukan hanya ingin mencegah jenis silat Beksi dari kepunahan, tetapi juga merintis destinasi wisata kampung silat di Petukangan.
“Dulu kan setiap kampung Betawi punya identitas masing masing, terutama dengan jurus silatnya. Nah, kami ingin membangun kembali suasana yang penuh silaturahmi tersebut,” tutur Fahrul, ST, Lurah Petukangan Utara saat membuka acara tersebut.
Dalam gembyar silat ini dipamerkan jurus silat aliran Beksi Mandor, dan jurus silat Betawi aliran lain. seperti aliran Cingkrik, dan Troktok. Tak kurang dari 70 perguruan memamerkan kebolehan merekam.
Perguruan Silat Mandor yang merawat aliran silat Beksi adalah satu dari lima perguruan silat Beksi yang lahir di Petukangan dari rumpun dan nasab Cing Ok dan Marhali. Empat perguruan lainnya adalah Perguruan Silat Beksi H Gojalih, Perguruan H Hasbullah, Perguruan Kong Nur, dan Perguruan Kong Simin.
“Melalui Gebyar Budaya Betawi kami ingin melestarikan silat sebagai salah satu budaya Betawi, sekaligus ajang silaturahmi antarperguruan silat se-Jabodetabek,” kata Eddy ‘Lango’ Ruhiyat, ketua panitia sekaligus Ketua Perguruan Silat Mandor Minggu, Palem.
Perguruan Silat Mandor Minggu menurut Eddy, terdiri atas empat Korlat (Koordinator Latihan). Selain Korlat Palem, ada lagi Korlat Seset Petir pimpinan H Misin, Kober Kembangan pimpinan Eggy, dan Tiga S (Sholat, Sholawat, Silat) pimpinan Dul Saman.
Diakhir acara, panitia membagikam piagam penghargaan pada lima perguruan Silat Beksi. (Yto)