SUKABUMI- Bupati Sukabumi H. Asep Japar menegaskan pentingnya pelayanan publik yang cepat, tepat, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Pesan itu disampaikan saat memimpin kegiatan Sinergitas Kewilayahan bersama para camat, kepala desa, dan UPTD wilayah IV di Pendopo Sukabumi, Selasa (11/11/2025).
Dalam arahannya, Bupati Asep Japar menekankan bahwa seluruh aparatur pemerintahan, baik di tingkat kecamatan, desa, maupun UPTD, harus bekerja sigap dan memberikan pelayanan sepenuh hati kepada masyarakat.
“Sebagai pelayan masyarakat, kita harus tanggap, proaktif, dan memastikan pelayanan terbaik dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Penguatan Akuntabilitas dan Respons Cepat
Bupati menyampaikan bahwa peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pemerintahan yang semakin dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya memperkuat akuntabilitas dan meningkatkan kecepatan respon dalam setiap pelayanan.
“Mari kita kuatkan akuntabilitas, percepat respon, bekerja lebih cepat, lebih tepat, dan melayani sepenuh hati,” tegasnya.
Sinergi, Kolaborasi, dan Penyamaan Persepsi
Menurut Bupati Asep Japar, kegiatan sinergitas kewilayahan menjadi momentum strategis untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor. Hal ini penting agar pembangunan daerah berjalan terarah dan selaras mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.
“Di era pemerintahan yang dinamis dan penuh tantangan seperti sekarang, sinergi dan kolaborasi di seluruh tingkatan adalah kunci utama mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.
Seluruh Unsur Wilayah Dikumpulkan untuk Penguatan Kerja Sama
Kabag Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Sukabumi, Abdul Naafi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan hubungan kerja yang lebih solid antar seluruh unsur pemerintahan di wilayah IV.
“Semua wilayah dikumpulkan agar dapat saling terhubung, menguatkan, dan menopang satu sama lain dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan materi dari sejumlah narasumber, dilanjutkan sesi dialog interaktif antara camat, kepala desa, dan UPTD untuk membahas isu-isu strategis di lapangan.
“Kita tidak hanya mendengar materi, tetapi juga membuka ruang dialog untuk menyerap aspirasi langsung dari para pemangku wilayah,” tutup Naafi.*(Asep)
















