JAKARTA- Pimpinan MPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Beijing dan Shenzen.
Salah satu agenda di China adalah mengunjungi Pabrik Mobil Listrik China BYD di Shenzen.
Diketahui saat ini BYD tengah membangun Plant/Pabrik produksi di Indonesia yang berlokasi di Subang Provinsi Jawa Barat.
Menurut Eddy, kemajuan mobil listrik di China seperti BYD sangat cepat karena mereka bukan hanya menjual mobil, namun lebih dari itu yang diprioritaskan adalah kemajuan teknologi dan inovasi.
“China saat ini ekspansi besar-besaran ke mobil listrik dengan teknologi yang sangat modern namun harga yang lebih rendah dibanding pesaing-pesaingnya. Efeknya, mobil listrik mereka lebih laku dan terserap cepat di pasar,” ungkapnya.
Menurut Eddy, akselerasi teknologi China harus bisa diikuti oleh Indonesia dengan memanfaatkan peluang transfer of knowledge dari investasi yang masuk ke Indonesia.
“Sebentar lagi BYD akan memulai produksi di pabrik mereka di Subang Jawa Barat. Saya yakin akan ada serapan tenaga kerja Indonesia yang besar, sehingga bisa terjadi transfer ilmu dan pengetahuan dalam memproduksi mobil listrik,”
Doktor Ilmu Politik UI ini meyakini, Indonesia tidak kekurangan talenta-talenta terbaik untuk memproduksi mobil listrik. Namun dibutuhkan manajemen talenta yang tepat untuk memastikan potensinya tersalurkan.
“Kami berharap putra-putri terbaik Indonesia bisa ikut berpartisipasi dalam pembuatan mobil listrik dan juga pembuatan baterai ke depannya,”
“Apalagi Indonesia mempunyai sumber daya yang berlimpah untuk membuat baterai mobil listrik. Ke depan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen, tapi menjadi basis untuk ekspor,” lanjutnya.
Waketum PAN ini juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung investasi yang bertujuan untuk meningkatkan industrialisasi, manufaktur dan hilirisasi di Indonesia.
“Terkait adanya praktek premanisme dalam beberapa kasus investasi, saya meminta aparat prnrgak hukun untuk bertindak tegas,”
“Saya juga berkomitmen mengawal dan terus memastikan kebijakan ramah investasi dan bebas dari segala ancaman premanisme dalam bentuk apapun,” tutup Anggota Komisi XII DPR RI ini
Di Tengah Kenaikan Tarif Trump, Eddy Soeparno Bertemu Pimpinan Huawei Global
Pimpinan MPR RI Eddy Soeparno disambut Vice President of Global Government Affairs Departement Huawei Technologies Wang dalam pertemuan yang dilaksanakan di Kampus/Headquarters Huawei di Shenzen.
Selain Wang, kehadiran Eddy juga disambut oleh Direktur Asian Affairs Huawei Global Anna Liu.
Pertemuan ini dilaksanakan di tengah-tengah kebijakan terbaru Pemerintah Amerika Serikat yang menaikkan tarif untuk barang dari China hingga 245 persen.
Eddy Soeparno menjelaskan kunjungannya ke Headquarters Huawei merupakan bagian dari rangkaian agenda memenuhi undangan Pemerintah China di Beijing dan Shenzen.
“Sebelum ke Huawei, kami juga bertemu dengan Konferensi Permusyawarakatan Politik Rakyat Tiongkok Shenzen dan juga ke Pabrik mobil listrik BYD,”
“Rangkaian pertemuan ini adalah upaya memperkuat hubungan China dan Indonesia di bidang industri, teknologi, perdagangan dan juga transisi energi,” lanjutnya.
Doktor Ilmu Politik UI ini menyampaikan, Indonesia memiliki hubungan dagang yang baik dengan seluruh negara sahabat, baik di belahan barat dan timur dunia, yang didasarkan atas semangat kebersamaan, kesetaraan dan saling menghormati. Karena itu Cina dan negara- negara sahabat lainnya merupakan mitra perdagangan yang penting bagi Indonesia.
“China dan Indonesia memilih cara masing-masing dalam menghadapi dinamika tarif perdagangan global. Namun, kedua negara tetap saling menghormati langkah masing-masing,” lanjutnya.
Terkait kunjungannya ke Huawei, Eddy menjelaskan penguasaan terhadap teknologi telekomunikasi dan Artifical Intelligence (AI) yang harus dimiliki oleh Indonesia.
“Kerjasama Indonesia dan China bisa terus dikembangkan dari perdagangan hingga kerjasama informasi, teknologi dan informasi, khususnya AI yang semakin berperan dalam berbagai kegiatan sehati-hari. Saya kira Huawei juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan stakeholders dan pengambil kebijakan di Indonesia,” lanjutnya.
Kepada Vice President of Global Government Affairs Departement Huawei Technologies Wang Ke, Eddy menyampaikan harapannya agar pasar dan investasi Huawei di Indonesia diikuti dengan transfer ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk talenta muda di Indonesia.
“Akselerasi China yang cepat dalam kemajuan teknologi informasi menjadi lesson learned bagi pemerintah Indonesia untuk merekut dan mengelola talenta terbaik di bidang teknologi informasi. Kami berharap Huawei mengambil peran dalam kemajuan teknologi informasi Indonesia ke depannya,” tutup Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor Cianjur ini.*