Milastri Muzakkar: Anak Muda Harus Tangguh dan Membangun Pikiran Yang Bertumbuh

  • Bagikan

JAKARTA – Anak muda harus tangguh dalam arti memilih untuk tidak kalah. Anak muda harus membuat tujuan hidup yang jelas, terukur dan realistis. Hal itu dikatakan Milastri Muzakkar, Founder Kelas Anak Muda Tangguh.

Milastri Muzakkar menyatakan hal tersebut sebagai pembicara dalam diskusi bertema Tips Menjadi Anak Muda Tangguh Di Era Digital. Diskusi itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 13 Juli 2023.

Diskusi yang menghadirkan Milastri Muzakkar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Diskusi itu dipandu oleh Elza Peldi Taher.

Menurut Milastri Muzakkar, anak harus membangun pikiran yang bertumbuh (grow midset), serta mau belajar hal-hal baru dan mau bergaul dengan orang atau lingkungan baru.

BACA JUGA :   Pemilu 2024 Disebut Jadi Pemilu Serentak Satu Hari Terbesar di Dunia

“Kuasai keterampilan yang dicari ‘pasar’ seperti pemikiran analitis, pemikiran kreatif, literasi digital, AI dan Big Data, serta kepemimpinan,” ujarnya.

Mengutip Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Millastri menyatakan, ada 1,5 juta sarjana menganggur per tahun. Pengangguran tinggi justru di kalangan anak muda, terbanyak generasi Z.

Hal ini karena pendidikan formal tidak cocok dengan kebutuhan pasar kerja. Dari 3,5 juta lulusan pendidikan, hanya 2 juta yang terserap di pasar kerja.

Millastri juga menyinggung keterlibatan anak muda dengan dunia digital. Anak muda saat ini tampaknya tidak bisa dipisahkan dari media digital. Namun selain ada manfaatnya, seperti Chat GPT, media digital juga menimbulkan banyak masalah.

BACA JUGA :   Rudolf Simbolon Ditunjuk Sebagai Plt Ketua Pokja Walikota Jakarta Timur

Databoks (2022) menunjukkan, media digital menimbulkan 2,45 juta gangguan mental di Indonesia. Ada 2.700 orang bunuh diri oleh berbagai sebab, setelah berselancar di media sosial.

Gorontalo paling tinggi tingkat bunuh dirinya. Dalam 5 bulan ada 17 orang bunuh diri karena berbagai alasan. “Ada yang karena malu, beban hidupnya terlalu besar, pinjol, hubungan percintaan,” tutur Millastri.

Jangan dilihat dari angkanya seolah kecil, 2.700 bunuh diri dari 277 juta orang penduduk Indonesia. “Tapi ini cerminan, jangan-jangan anak muda kita seperti ini. Jadi ini merupakan peringatan besar buat kita,” tegasnya.

Millastri menambahkan, orang Indonesia termasuk paling tidak sopan di media sosial. Anak muda suka omong seenaknya di media sosial tanpa memikirkan mungkin menyinggung orang lain.

BACA JUGA :   Siap Sukseskan Pilkada, 4315 ASN Teken Pakta Integritas

Menurut hasil riset Digital Civility Index pada Mei 2020 yang diadakan oleh Microsoft, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara yang paling tidak sopan se-Asia Pasifik.

Pengalaman perilaku tidak sopan yang pernah dialami warganet. Sebanyak 27 persen pernah mengalami ujaran kebencian (hate speech). Dalam kurun waktu 1 minggu, sebanyak 24 persen mengalami perilaku tidak sopan di dunia digital.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses