Irjen Wahyu Widada : Untuk Menciptakan SDM Polri Yang Unggul Menjadi Tanggungjawab Lembaga

  • Bagikan

JAKARTA – Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As Sdm) Irjen Wahyu Widada menghadiri acara bedah buku berjudul ‘Imajinasi Sosiologi: Pembangunan Sosietal’ karangan Prof Dr Paulus Wirutomo.

Wahyu yang didapuk menjadi keynote speaker dalam bedah buku ini menyampaikan pembangunan sosietal adalah usaha untuk memperbaiki masyarakat manusia secara utuh dan menyeluruh, agar terjadi keseimbangan sistemik dan kesetaraan yang inklusif antar seluruh bagian-bagiannya.

“Dengan menggunakan metode pendekatan sosiologis untuk memperbaiki dan menata keseimbangan struktural-kultural-prosesual, pembangunan sosietal akan membantu masyarakat,” kata Wahyu.

Dalam buku ini, Wahyu mengingatkan salah satu konsep penting yang dewasa kurang diperhatikan oleh para sosiolog yaitu sosial invention dimana para sosisolog harus mampu menemukan dan mendayagunakan sumber-sumber energi sosial seperti motivasi, komitmen, wewenang, modal sosial, gerakan sosial, organisasi, jejaring sosial, tradisi, adat istiadat, termasuk kebijakan pemerintah.

BACA JUGA :   40 Orang Prajurit Siswa Rindam Udayana Laksanakan Pembaretan dan Penyematan Brevet Yuddhawastu Pramukha

Menurutnya, konsep social invention yang dikembangkan melalui analisis struktural-kultural-prosesusal ini tentu saja amat relevan bagi para anggota Polri yang memfokuskan perhatian, terutama bagaimana terwujudnya SDM yang mumpuni dalam mengindetifikasi permasalahan dan mencari pemecahan masalah-masalah.

“Untuk menciptakan SDM Polri yang mumpuni menjadi tugas dan tanggung jawab lembaga,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan buku ini sangat positif untuk Polri yang bisa diterapkan untuk anggota. Karena pada dasarnya Polisi adalah bagian dalam masyarakat untuk membangun hubungan bermasyarakat, dalam proses pencegahan, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat.

“Inti dari pembangunan sosial adalah inklusi sosial, yaitu kesempatan bagi semua warga masyarakat untuk memperoleh hak dan kebutuhan yang paling dasar, seperti kebutuhan fisik, status sosial, kekuasaan, serta hak-hak dasar sebagai manusia untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan sebagai warga masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA :   Pasien Positif Corona di Indonesia Capai 8.607 Kasus, Meninggal 720 Orang

“Tercapainya pembangunan sosietal akan membawa pembangunan umat manusia pada inti tujuannya yang hakiki, yaitu peningkatan kualitas kehidupan sosial budaya yang ditandai dengan social inclusion. Implikasinya adalah tercapainya sustainable development goal menuju development of human ecology,” katanya.

Wahyu menambahkan, dalam rangka membangun SDM yang unggul maka terus memberikan kesempatan bagi yang muda-muda untuk terus menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Pada kesempatan ini, ia mengucapkan terima kasih kepada pengajar yang terus memberikan ilmu kepada anggota-anggota Polri. Ia menyampaikan ke depan tugas Polri akan lebih kompleks dan berat, baik tantangan di dalam maupun luar negeri.

“Terkait dengan tantangan regional konflik Laut Cina Selatan masih terus kita monitor agar diselesaikan. Kita juga akan dihadapkan kepada agenda politik Pemilu 2024, ini perlu kita siapkan,” ucapnya.

BACA JUGA :   Hapus Golongan Listrik, Pengamat: Kebijakan Picik yang Cuma Akan Korbankan Masyarakat

Wahyu menuturkan, dewasa ini Polri mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi untuk menghadapi segala tantangan tugas ke depan. Dengan pembangunan sosietal adalah sebuah upaya untuk pembangunan kualitas kehidupan sosial budaya secara utuh menyeluruh, komprehensif dan tidak sektoral.

“Ketersediaan SDM yang unggul, kompeten, dan berintegritas menjadi jaminan terselenggaranya tugas-tugas Kepolisian dengan baik,” ujarnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights