Perketat Prokes, Jelang Liburan Nataru Kota Malang Antisipasi Varian Baru Covid-19

  • Bagikan

KOTA MALANG – Varian baru covid-19 tengah ramai di berbagai daerah. Para peneliti masih memeriksa varian baru tersebut yang diduga semakin cepat penularannya. Membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang berpesan untuk mewaspadai penularan kasus baru agar tidak sampai di Bhumi Arema.

“Kita sementara menyampaikan informasi awal kepada masyarakat bukan tentang Omicron. Tetapi tetap mewaspadai masuknya varian-varian covid-19 ini,” seru Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Senin (6/12/2021).

Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang ini mengaku, varian baru ini masih dipelajari oleh semua, termasuk Ahli Epidemiologi. Sehingga pihaknya menambahkan, untuk tetap menerapkan prokes, seperti sebelum-sebelumnya tetap menjaga agar tidak terpapar.

“Bagaimana kita tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan, tidak melonggarkan protokol kesehatan dan ditambah vaksinasi,” ungkapnya.

Ditanya perihal vaksinasi, dr Husnul mengungkapkan, saat ini di Kota Malang
dosis pertama sudah masuk diangka 98 merangkak ke 99 persen. Sejauh ini tidak ada kesulitan yang berarti, hanya saja minat masyarakat mulai menurun untuk vaksinasi. Karena tinggal sedikit, tidak seperti di bulan-bulan sebelumnya.

BACA JUGA :   Pangdam II/swj Bersama Kapolda Lampung Tinjau Langsung Korban Bencana Tsunami Lampung dan Berikan Bantuan

“Kalau dosis kedua 86 persen, kalau lansia 65 hampir 66 persen,” imbuhnya.

Selanjutnya, Dinkes Kota Malang tetap membuka jadwal vaksinasi yang ada di faskes seperti di puskesmas. Pihaknya berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan untuk membuka vaksinasi di tempat tertentu, misalnya di Balai RW, kelurahan dan lainnya.

Sementara, Walikota Malang, Drs H Sutiaji menuturkan, Pemkot Malang meminta melalui Sekretaris Daerah untuk terus melakukan pemantauan. Serta meminta Dinkes untuk mengecek secara acak, baik kepada komunitas maupun organisasi seperti Perhimpunan Hotel Resto Indonesia (PHRI).

“Mudah mudahan kita jauh dari virus,” kata Sutiaji.

Menurutnya, kebijakan pemerintah pusat dalam liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah tepat, serta lebih mengenalkan pola mitigasi Kota Malang. Karena Kota Malang sudah pernah menerapkan dari dahulu dalam penguatan RT RW.

BACA JUGA :   Listyo Sigit Prabowo Ingin Menampilkan Polisi Yang Tegas dan Humanis

“Mitigasi melalui RT RW sangat efektif dalam terjadinya penyebaran kasus baru covid-19. Karena sebagai titik terbawah dalam mengetahui mobilitas masyarakat,” tegasnya.

Sutiaji mengimbau, untuk tetap berhati-hati ketika keluar rumah dan kembali ke rumah. Tetap melaksanakan prokes dan tidak mudah lengah, terutama ketika ada kerumunan. Saat ini suasana Kota Malang sudah ramai, seperti banyak mahasiswa maupun orang luar Kota Malang singgah ke Kota Bunga ini.

“Sekarang orang-orang sudah mengambil cuti, lihat jalan-jalan di Kota Malang. Ini hari Senin efektif macetnya luar biasa, hotel sudah tidak ada yang kosong. Mengambil cuti bukan Natarunya, tetapi mengambilnya sekarang, karena anak-anaknya sekolah daring bisa diajak, ini yang harus ada kewaspadaan,” tandas Sutiaji.

BACA JUGA :   Tiga Jamaah Masjid Jami Kebon Jeruk Positif Covid-19

Sementara, Subur Mujianto, Ketua RT 04/ RW 10 Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menjelaskan bahwa dengan adanya informasi varian baru Covid-19 tersebut pihaknya terus berhati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan terhadap warganya.

Bahkan, dia terus meminta kepada warga kampung yang belum melaksanakan vaksin tahap dua untuk melakukan suntikan. Dimana, disetiap pelayanan kesehatan dilaksanakan.

“Kami terus antisipasi dari serangan Covid-19, untuk itu setiap warga wajib menggunakan masker dalam aktivitasnya. Bahkan, bila ada warga lain masuk kampung wajib menggunakan masker. Dan, kami terus mendata darimana asalnya bila menginap 1×24 jam,” pungkas dia.Putut

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.