DimensiNews.co.id, KOTA MALANG-Sejak dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu dan berangsur sembuh, meski demikian menjadikan catatan dalam hidupnya.
Betapa tidak, di saat kritis atas sakit yang dideritanya, Wali Kota Malang Sutiaji mengaku terbayang meninggal dunia. Bahkan Sutiaji menyebut ia memang memiliki gejala dan sempat tersengal-sengal saat bernapas.
“Saya ini termasuk orang yang bergejala, dan miris. Jadi sempat menyentuh ke jantung saya, jadi ada flek, kemudian jantung saya ini agak lembek atau membengkak, sehingga nafasnya tersengal-sengal,” ujar Wali Kota Malang uusai sembuh dari Covid-19, Kamis (17/12/2020).
Saat itu, lanjut dia, bermimpi didatangi orang tua dan neneknya yang telah meninggal dunia. Di sana Sutiaji memiliki firasat akan meninggal dunia, namun Sutiaji mencoba untuk optimis bisa sembuh dari Covid-19.
“Saya (bermimpi) ditemui orang tua saya, nenek saya, dalam tidur itu seperti datang semua. Tapi setelah saya bagaimana supaya kami kuat, ada yang 76 tahun dia berhasil, saya juga harus berhasil, dan saya melewati masa kritis,” ungkapnya.
Setelah peristiwa itu, Sutiaji mengaku langsung memperbanyak minum vitamin dan minum probiotik. Dirinya pun menyebut meminum hampir 21 jenis obat-obatan agar keluar dari fase kritis saat terpapar Covid-19.
Tak lupa, ia juga terus memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar imunitas dirinya terus meningkat. Beruntung Tuhan disebut Sutiaji masih memberi kesempatan untuk sembuh.
“Tapi imun tetap, hepi, kemudian kami minum probiotik. Saya sampaikan dengan minum probiotik, baik itu dari manapun, ramuan apapun, yang penting saya minum, supaya imun kami bisa kuat. Obat macamnya banyak, 21 kalau sekali makan,” tandasnya.
Sebagai informasi Wali Kota Sutiaji sempat terkonfirmasi positif Covid-19. Namun dirinya akhirnya dinyatakan sembuh pada Senin 7 Desember 2020. Sutiaji sendiri mengumumkan positif Covid-19 pada Selasa 1 Desember 2020 melalui akun instagram pribadinya.
Bahkani, istri dan anak pertama Sutiaji juga ikut terkonfirmasi positif Covid-19. Ketiganya menjalani isolasi mandiri di rumah dinas wali kota dengan pengawasan langsung petugas kesehatan.