DimensiNews.co.id, ROHUL – Menyadari intensitas kasus penularan wabah Corona masih tinggi, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar M.Si Kunker (kunjungan kerja) ke Kabupaten Rohul (Rokan Hulu) sebagai upaya Pemprov Riau memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten/Kota.
Kunker Gubri ke Kabupaten Rohul yang di pusatkan di Hotel Sapadia, Pasir Pangaraian pada Saptu (17/10/20) dalam rangka rapat koordinasi terkait penanganan Covid-19 di Rohul dan melihat langsung bagaimana penaganannya, karna berdasarkan ekspos pemerintah pusat, Riau termasuk penyumbang Covid-19 secara Nasional.
Karena hubungan baik Pemkab Rohul dengan Pemprov Riau sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di Daerah, maka perhatian Pemprov Riau ke Kabupaten Rohul cukup besar, seperti jalan, bantuan Covid-19 serta persoalan masyarakat lainnya, untuk diketahui Kabupaten Rohul merupakan daerah yang ke 2 di kunjungi Gubri setelah Kota Pekanbaru.
“Kunjungan Kami hari ini Hari ini dalam rangka melakukan Rapat Koordinasi berkaitan penanganan Covid-19 di Rohul, untuk itu kami harapkan yang hadir adalah yang sering berada dilapangan seperti Kapus dan Camat. Dalam penanganan Covid-19 ini kita kuatkan penanganan di sektor hulu nya bukan penanganan di hilir nya”. Kata Gubri usai acara rakor Covid19.
Gubri Syamsuar menjelaskan, maksud penanganan di hulu ini, bagaimana Tim Satgas memberikan penyuluhan kepada masyarakat dibawah, dengan memberikan penjelasan-penjelasan berkenaan dengan Permenkes Revisi V, karena tidak semua orang yang tau, sekaligus juga menjelaskan tentang sejauhmana penaganan Covid-19 yang ada dimasing-masing daerah.
Meski Kabupaten Rohul ikut dalam pelaksanaan Pilkada, Gubri berharap Pilkada tahun ini tidak menimbulkan Cluster baru. Gubri sudah sepakat dengan Pjs Bupati dan Wakil Ketua DPRD serta Tim Satgas Rohul agar nanti kedepannya harus sering turun kebawah dengan melibatkan Tokoh Masyarakat dan Alim Ulama berperan dalam memutus rantai Covid-19.
“Ini terbukti melalui peran Ulama dan Tokoh Agama, seperti melalui ceramah-ceramah Agama bisa meminimalisir penularan Covid-19, contohnya saat Ramadhan dan 14 hari pasca lebaran tidak terjadi lonjakan kasus yang terlalu signifikan di Riau,” ujarnya
“Penangananya kita harus di hulu, tidak hanya di Hilir seperti selama ini. Jika di hilir telah diambil langkah-langkah dan penanganan, sekarang harus kita mulai dari hulu dengan melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan dan bagaimana masyarakat dapat sadar, diantaranya melalui pemakaian masker, cuci tangan, dan menjaga jarak,” jelas Gubri
“Harapan kami turun hari ini ada perubahan dimasa yang akan datang. Tadinya kami juga meminta ditambah fasilitas kesehatan terutama untuk isolasi mandiri, kita harus antisipasi kalau terjadi penambahan yang luar biasa yang tidak kita harapkan, termasuk juga kesediaan tenaga medis,” tambah Gubri
Menanggapi usulan Direktur RSUD Rohul untuk penambahan tenaga medis di ruang ICU dan Ventilator, Gubri setuju untuk menambah tenaga kesehatan dan meminta kepada Pjs Bupati Rohul untuk menyiapkan SDM untuk tenaga kesehatan.
“Tenaga medis kita memang harus ditambah, kalau kita nanti menambah ruang ICU dan Ventilator, tentunya petugas harus ditambah nanti kami harapkan Pjs Bupati mempersiapkannya. Khusus juga tadi disampaikan ruang Isolasi Mandiri, kalau misalnya Pasien kurang mampu ekonominya, ini memang harus ada bantuan dari Pemda,” kata Syamsuar
Syamsuar juga menjelaskan dikarenakan Covid-19 belum bisa diprediksi kapan berakhirnya, Ia meminta Tim Satgas Kabupaten/Kota harus komit dalam penanganan Covid-19. Camat harus berperan, Kepala Desa harus berbuat. Gunakan berbagai elemen dan komponen untuk bersama-sama sesuai bidang nya berperan menanggulangi Covid-19.
“Rohul baru 50% melaksanakan Swab massal dalam rangka mendeteksi sejauh mana penyebaran Covid-19 di suatu daerah. Swab kita laksanakan kepada masyarakat yang rentan terhadap penyakit,” katanya
Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir menyampaikan kebijakan Pemerintah Pusat atas Permenkes revisi ke V tentang pelaksanaan Covid-19, diantaranya apabila seseorang terkonfirmasi OTG, setelah melaksanakan isolasi selama 14 hari, maka yang bersangkutan tidak perlu di Swab, karena berdasarkan penelitian, setelah 14 hari tidak akan memindahkan virus lagi.
Dalam Rakor tersebut, Pjs Bupati Rokan Hulu H. Masrul Kasmy, M.Si menyampaikan perkembangan Covid Rokan Hulu, dimana terjadi peningkatan pada 3 bulan terakhir Agustus, September dan Oktober ini.
“Bahkan di bulan Oktober rata-rata terdapat 6-7 / hari terkonfirmasi. Selain itu Pjs Bupati, melaporkan langkah langkah yang di laksanakan Rokan Hulu termasuk penyiapan ruang isolasi bagi masyarakat yang terkonfirmasi,” kata Masrul Kasmy
Diakhir Rakor, Gubri Syamsuar menyerahkan bantuan obat-obatan dari Kemenkes, 100 ribu Masker dan 5000 ribu bibit tanaman untuk masyarakat, dengan harapan masyarakat Rohul bisa produktif ditengah Pandemi.
Acara yang dipusatkan di Hotel Sapadia Pasir Pengaraian, tampak terlihat Gubri membawa beberapa Pejabat Pemprov terkait penanganan Covid-19 seperti Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir, Asisten 1 Satgas Penanganan Covid-19 Riau Jendri, Kadis DLH Murod Karo Kesra Zulkifli.
Sementara Pemkab Rohul, Pjs Bupati Rohul Drs Masrul Kasmy M.Si, Sekda Rohul Drs H. Abdul Haris S.Sos M.Si, Kadis Kominfo Rohul Drs Yusmar M.Si, Direktur RSUD Rohul dr Novil, Tim Satgas Rohul, Wakil Ketua DPRD Rohul Nono, Camat, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa.*(Robert Nainggolan).