JAMBI – Masa yg berdatangan dari aliansi BEM se provinsi Jambi sangat kecewa dengan tidak adanya seorang pun anggota DPRD provinsi Jambi yga hadir untuk menerima aspirasi mahasiswa.
Mujiburahman selaku presiden mahasiswa UIN STS Jambi menyatakan :”aksi ini adalah aksi jilid ke dua, namun masih saja sama tidak ada yg datang sebagai penyambung lidah kami, malah kami di benturkan dengan aparat kepolisian”. Ungkapnya.(4/11/2023)
Karena kecewa dengan sikap para wakil rakyat yg demikian, ratusan masa bermaksud memasuki gedung DPRD provinsi Jambi, namun di halangi oleh pihak kepolisian.
Tidak hanya di halangi, tindakan kekerasan fisik juga mereka dapatkan. M. Putra ramadhan menyatakan :”kami datang untuk menyampaikan aspirasi, kalau tidak di temui dengan alasan tidak ada anggota DPRD yg di kantor maka biarkan saja kami masuk, untuk menduduki kursi yg telah berdebu tidak di huni oleh wakil-wakil kami, bukan malah hadang dengan pihak kepolisian, yg notebene tidak dapat menyampaikan aspirasi kami ke pusat” ungkap putra.
Terparah, korban yg bernama ANSHARI, bupati jurusan Ilmu Pemerintahan UIN STS Jambi, ia mendapat tindakan kekerasan dan pengeroyokan, alis mata nya di jahit dengan tiga jahitan
Di samping itu ada juga Iqbal dinata, demisioner PRESMA UIN STS Jambi, ia di rawat di rumah sakit karena mendapat tindakan kekerasan dari oknum kepolisian.
Putra menutup pernyataan :”kami tidak tinggal diam, kami akan kembali turun aksi untuk menduduki gedung DPRD dengan jumlah masa yg jauh lebih banyak” pungkas nya(Sanu)