DimensiNews.co.id, LHOKSEUMAWE – Untuk mengantisipasti terjadinya kebakaran, ratusan prajurit TNI di jajaran Korem 011/Lilawangsa beserta Persit Kartika Candra Kirana, Jum’at (17/7) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan simulasi penanganan dan pencegahan kebakaran.
Kegiatan itu berlangsung di Lapangan Jenderal Sudirman yang turut dihadiri oleh Danrem 011/Lilawangsa, perwakilan PLN dan petugas pemadam kebakaran sebagai pemateri dalam penanggulangan bencana kebakaran.
Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro, dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, simulasi penanganan dan pencegahan bencana kebakaran sangat penting untuk dilakukan, karena mengingat asrama prajurit Korem 011/Lilawangsa banyak bangunannya yang sudah lapuk termakan usia.
“Asrama TNI di jajaran Korem 011/Lilawangsa masih ada yang berkonstruksi kayu serta instalasi listrik pun banyak yang belum di upgrade sehingga sangat rentan terjadi bencana kebakaran,” tegasnya.
Dengan adanya simulasi ini yang juga diikuti oleh ibu-ibu Persit tentu akan menambah ilmu dan pengalaman baru dalam menangani dan mencegah terjadinya kebakaran di asrama yang letaknya sangat rapat itu.
“Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari sosialisasi ini, misalnya menambahkan plat seng dibawah kompor serta langkah-langkah apa saja yang dilakukan jika terjadi kebakaran dan siapa yang harus dihubungi,” ungkap Kol Inf S Baskoro.
Selain langkah penanganan kebakaran di rumah prajurit, juga disimulasikan penanganan kebakaran di gudang senjata, prajurit TNI sudah dilatih kesiagaan dan penangana khusus serta disediakan alat pemadam api ringan dan CCTV 24 jam yang tersambung langsung ke handphone petugas dan Danrem 011/Lilawangsa.
Manager PLN Rayon Lhokseumawe, Pondes mengatakan, banyaknya terjadi kebakaran akibat aliran arus listrik karena menggunakan instalasi yang tidak standar SNI, selain itu juga tidak mengecek perawatan instalasi.
“Apabila terjadi kebakaran di rumah pelanggan adalah di luar tanggung jawab PLN, tanggungjawabnya adalah hanya sebatas di Alat Pembatas dan Pengukur (APP) saja,” tegasnya.
Pihaknya berharap kepada masyarakat agar tidak mengotak atik alat pengukur dan dan pembatas, karena bagian itu juga berfungsi sebagai pengaman, apabila terjadi percikan api maka APP akan membal dan lepas.
“Kita berharap kepada pelanggan PLN, apabila ada kendala di alat pengukuran silahkan hubungi call center 123,” sebutnya.
Sedangkan Kasi Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe, Ibrahim mengatakan, peristiwa kebakaran 70 persen terjadi akibat kelalaian masyarakat sendiri. Selain itu siaga menyediakan APAS di setiap rumah, alat tersebut dalam hitungan detik bisa cepat memadamkan api.
“Jika ada sumber api dari listrik jangan disiram dengan air, namun gunakan pasir, apabila tabung gas bocor pastikan tabung gas dikeluarkan dari rumah dan lepas alat regulatornya, serta menghubungi call centre 085105004113,” tutup Ibrahim.