DimensiNews.co.id, TANGERANG- Pasca banjir melanda Kota Tangerang, banyak warga Pondok Arum, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat, Senin (6/1).
Bantuan yang diterima masyarakat sangat terbatas. Diduga bantuan ditimbun atau belum disalurkan oleh pemerintah setempat. Alat-alat kebersihan serta bantuan dari luar belum dinikmati dan disalurkan kepada warga korban banjir, padahal lokasi warga dampak banjir tidak jauh dari Kantor Kelurahan Nambo Jaya, di Blok B7, RT 02 RW 06.
Hendra salah satu warga Pondok Arum, Blok B7, Kelurahan Nambo Jaya, menyesalkan kinerja pihak Kelurahan Nambo Jaya. Menurutnya bantuan yang diterima ala kadarnya. Bahkan saat banjir tidak ada tim evakuasi yang datang kerumahnya.
“Kalau kita mau minta bantuan koordinasi dengan RW, gimana mau koordinasi rumah Pak RW aja kebanjiran,” ujarnya pada Kamis lalu (02/01).
Tambahnya lagi, bantuan yang datang sangat terbatas dan membuat bingung masyarakat di tengah kondisi darurat itu.
“Ini pun bantuan baru datang alat kebersihan serokan 1 buah kemarin. Ada bantuan Indomie waktu Sabtu lalu (04/01), itupun terbatas, kita harus datang ke Kantor Kelurahan. Jangankan datang rumah aja kelelep,” ungkapnya saat di wawancarai wartawan di lokasi banjir.
Sementara itu, Umar Atmaja, Koordinator Gerakan Pemuda Peduli Bangsa mengaku prihatin atas kejadian bencana banjir, Rabu lalu (01/01/2020) di malam hari yang melanda warga Pondok Arum dengan kedalaman mencapai 2 meter dan belum mendapatkan bantuan pasca banjir dari pemerintah setempat.
“Seharusnya Lurah tanggap atas warganya yang terkena musibah banjir untuk dievakuasi, beri makanan dan pada saat pasca banjir salurkan alat-alat kebersihan. Bukannya korban banjir suruh datang ke kelurahan untuk minta dibantu dari pemerintah setempat, gimana mau datang rumahnya kelelep 1 meter,” ungkapnya. Senin (06/01/2019).
Umar menilai kinerja Keluarahan Nambo Jaya sangat buruk dalam penanganan pasca banjir dalam melayani warganya.
“Inilah ketidakbecusan pemimpin wilayah, para petinggi pada cari muka Asal Bapak Senang (ABS). Lebih baik pejabat wilayah yang tidak becus mimpin dan tidak bisa melayani warganya pasca banjir pecat aja dari jabatannya, mana hati sosialnya,” tegas Umar dengan geram.
“Kasihan warga, sudah tertimpa banjir, tertimpa omongan yang menyakitkan oleh pejabat setempat. Pemerintah Kota Tangerang harus bisa membereskan pejabat yang tidak becus serta tidak punya hati nurani,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Lurah Nambo Jaya belum bisa dikonfirmasi lantaran sibuk mendampingi kedatangan rombongan FKTS Kota Tangerang di lokasi. (Dul)