DimensiNews.co.id, TANGERANG – Banjir yang menimpa beberapa wilayah Kota Tangerang, menyisakan duka dan trauma mendalam bagi para korban yang terdampak.
Seperti halnya wilayah Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, dengan ketinggian air hingga berkisar 2 hingga 3 meter di pemukiman warga.
Kendati bantuan dari para dermawan dan instansi pemerintah terus mengalir, baik logistik maupun makanan. Namun penyaluran bantuannya dinilai tidak tepat sasaran. Seperti yang dirasakan salah seorang Wartawan dari Forum Wartawan Tangerang (Forwat) yang bernama Abidin.
Abdin adalah salah satu keluarga korban banjir yang keberadaan tempat tinggalnya sangat dekat dengan kantor Kelurahan Nambo Jaya. Ia tinggal di Blok B 7, No. 7 mengaku, sejak dirinya tertimpa musibah banjir 5 hari lalu hingga saat ini tak pernah mendapatkan bantuan.
“Ya mas, saya bingung sampai saat ini kami belum menerima bantuan baik dari Pemerintah Kota Tangerang yang diwakili pihak Kelurahan Nambo Jaya,” ujarnya.
Abidin menceritakan, pada saat ia meminta bantuan kepada Lurah Nambo Jaya, Lurah mengatakan sudah tidak ada bantuan. Padahal ia melihat bantuan masih banyak saat mendatangi kelurahan.
“Dengan alasan sudah diserahkan semuanya kepada pihak RT maupun RW setempat, Lurah nggak mau ngasih bantuan kepada saya,” kata Abidin dengan nada kesal.
“Saya sangat menyayangkan kejadian itu, bantuan logistik maupun makanan yang seharusnya disampaikan kepada korban dengan baik, pada kenyataanya tidak tersalurkan. Diduga bantuan itu hanya diberikan kepada pihak-pihak terdekat,” ujar Abidin.
Disinggung terkait sampah yang menumpuk pasca banjir, Abidin mengatakan sudah 4 hari sampah masih menumpuk di sepanjang jalan. Menurut dia keberadaan sampah-sampah dengan bau menyengat tersebut sangat membahayakan kesehatan, lantaran berada di depan rumah masing-masing korban banjir.
“Saya nilai pihak pemerintah atau dinas terkait lambat ya dalam menangani tumpukan sampah-sampah ini, yang sangat mngganggu kesehatan, akses jalan dan kenyaman warga,” tukasnya.
“Dari awal pasca banjir gak ada yang bantu bebenah maupun yang ngangkut sampah, sudah sampai 4 hari sampah belum diangkut-angkut, pemerintah lambat dalam hal ini dan terkesan menyepelekan,” tandas Abidin.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Lurah Nambo Jaya Samsu Rais mengatakan, bahwa bantuan- bantuan logistik dan makanan sudah Ia distribusikan melalui masing-masing RT/RW sesuai data yang per-wilayahnya.
“Kalau soal pembagian tidak merata dan yang belum kebagian silahkan datang ke posko Kelurahan Nambo Jaya,” ucap Samsu.
Dia menyebut, bantuan dari para donatur memang ada dan banyak, tapi menurutnya bantuan peralatan untuk bersih-bersih rumah seperti serokan, sapu, dan alat pel yang kurang.
“Persoalan warga ada yang minta kalo tidak ada memang tidak ada, soalnya memang sedikit bantuan peralatan untuk bersih-bersih rumah,” kata Samsu.
Lebih lanjut Samsu menjelaskan, terkait persoalan sampah memang tidak bisa secepat yang Ia bayangkan akan bersih normal, namun pihaknya akan terus berupaya merapihkan sampai normal seperti sebelum terjadi banjir.
“Hari ini kami kerja bakti massal di lingkungan perumahan Nambo Jaya dibantu dengan 500 personil gabungan dari TNI, Polri, Koramil, PMI, Ormas dan lain-lain, mudah-mudahan lingkungan Perum Pondok Arum akan cepat normal kembali,” pungkasnya.(dul)