DimensiNews.co.id, SURABAYA – Sebagai tanda dimulainya massa posko angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020 di wilayah PT KAI Daops 8 Surabaya, Kamis, (19/12), diadakan apel gelar pasukan di halaman Kantor PT KAI Daops 8 Surabaya yang dihadiri dari berbagai elemen yang akan terlibat dalam angkutan Nataru, diantaranya: pegawai PT KAI Daop 8 Surabaya, BKO TNI / Polri, Pramuka dan PMI.
Komisaris PT KAI, Chris kuntadi bertindak sebagai Pembina Upacara pada apel gelar pasukan angkutan lebaran ini menyatakan penyelengaraan kegiatan rutin tahunan ini harus lebih baik dari tahun lalu.
“Penyelengaraan massa angkutan Nataru di transportasi kereta api kali ini, harus lebih baik dari tahun 2018 yang lalu. Keselamatan, menjadi Prioritas Utama, untuk mencapai Zero Accident,” ujarnya.
Dia juga berharap para petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik agar kegiatan tersebut terselengara dengan lancar dan sukses.
“Keamanan, ketepatan waktu dan pelayanan yang prima merupakan faktor lain yang juga harus menjadi fokus dari setiap para petugas posko agar bisa terlaksana dengan baik seluruhnya. Bekerjalah sesuai SOP dan penuh keikhlasan dalam melayani para pengguna jasa layanan kereta api,” harap Chris Kuntadi di sela-sela pelaksanaan apel gelar pasukan tadi pagi.
Chris menjelaskan, guna menyukseskan masa angkutan Nataru 2019 / 2020, Seluruh jajaran pegawai PT KAI diimbau tidak mengambil cuti selama masa Nataru ini. Sektor Angkutan Penumpang massa angkutan Nataru transportasi kereta api, ditetapkan akan berlangsung selama 18 hari dimulai dari tanggal 19 Desember 2019 sampai dengan tanggal 5 Januari 2020.
Diperkirakan semasa angkutan Nataru ini, jumlah pengguna jasa layanan kereta api di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya mencapai 778.198 orang atau naik sebesar 4 % dari tahun 2018 yang berjumlah 749.770 orang. Dimana prediksi puncak lonjakan penumpang akan terjadi pada Sabtu, 21 Desember 2019 sebesar 49.402 penumpang.
Lebih lanjut Chris menjelaskan, di masa angkutan Nataru 2019/2020, PT KAI Daop 8 Surabaya akan mengoperasikan 78 perjalanan Kereta Api Penumpang dengan total tempat duduk tersedia 828.324 seat, yang terdiri dari 8 KA jarak jauh/ menengah jenis kereta kelas Luxury + Eksekutif dengan total tempat duduk tersedia 59.185 seat, 14 KA jarak jauh/menengah jenis kereta kelas campuran dengan total tempat duduk tersedia 143.712 seat, 9 KA jarak jauh/menengah jenis kereta kelas ekonomi dengan total tempat duduk tersedia 127.548 seat, 22 KA Lokal dengan total tempat duduk tersedia 297.000 seat, 20 KA KRD dengan total tempat duduk 147.200 seat, dan SKA jarak jauh/menengah tambahan (2 kereta eksekutif, 2 kereta campuran, dan I kereta ekonomi) dengan
total tempat duduk tersedia 53.640 seat.
“Wilayah kerja PT KAI Daop 8 yang memiliki 52 stasiun di Jawa Timur yang terbentang dari lintas utara di Stasiun Tobo, lintas selatan di Stasiun Wilingi, dan lintas tengah di Mojokerto. Dengan total panjang rel sepanjang 530 km tersebut terdapat jalur rel yang perlu diwaspadai menjadi titik rawan banjir dan longsor,” ucap Chris.
Adapun di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya ada sekitar 17 titik yang menjadi pantauan potensi banjir dan longsor. Titik rawan banjir/longsor, titik yang paling menjadi fokus kewaspadaan adalah titik di Km 32+600 sampai dengan 33+200 antara Stasiun Tanggul Angin dan Stasiun Porong.
“Guna mengantisipasi hal tersebut, pihak PT KAI Dnop 8 Surabaya telah melaksanakan perbaikan dan penguatan pendukung pondasi tubuh badan rel, serta akan menambah tenaga pemeriksa jalur rel (PPJ/ Petugas Penilik Jalur Rel ekstra) sebanyak 32 orang petugas,” jelasnya.
Masih dikatakan Chris, dalam mengantisipasi kejadian alam ini, pihak PT KAI Daop 8 Surabaya telah menyiapkan management resiko AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 4 titik strategis diantaranya Stasiun Babat, Stasiun Mojokerto, Stasiun Bangil dan Stasiun Wlingi.
AMUS ini terdiri dari peralatan pemelihara jalur rel seperti mesin pemadat tubuh rel (Mesin MTT dan mesin PBR), eskavator dan lain-lain. Kemudian material berupa penyediaan karung berisi pasir dan batu, potongan rel dan potongan suku cadang jembatan. Untuk Siaga: para personel yang siap 24 jam dalam menangani kondisi lintas jalur rel, dimana dalam sehari terbagi dalam 3 shift kerja.
Sedangkan untuk titik perlintasan, pihak PT KAI Daop 8 Surabaya akan menambah petugas penjaga pelintasan (JPL/Juru Penjaga Lintasan) ekstra sebanyak 89 petugas. Saat ini, ada total 568 titik pelintasan di wilayah Daop 8 Surabaya, yang terdiri 130 titik dijaga petugas KAI, 34 titik dijaga pihak Dishub / swasta, dan 404 titik tidak terjaga.
Pihak PT KAI akan terus mengimbau dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang tata cara berlalu lintas di pelintasan jalur rel dengan jalan raya agar mematuhi rambu lalu lintas yang ada. Dimana yang menjadi alat utama keselamatan ketika melintas di pelintasan KA dan jalan raya adalah rambu lalu lintas dengan tanda ‘STOP’.
“Berhenti, tengok kanan-kiri, apabila aman bisa melanjutkan perjalanan sesuai tata cara melintas yang tertuang dalam UU No. 22 / tahun 2019 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya. Kita ingatkan, bahwa palang pintu dan penjaga pelintasan hanyalah alat bantu keamanan semata,” imbuhnya.
Dalam segi sektor keamanan, dan memberikan rasa aman bagi para pemudik, pihak PT KAI Daop 8 Surabaya akan mengerahkan tenaga keamanan dengan jumlah total sebanyak 727 personil yang terdiri dari tenaga keamanan internal KAI sebanyak 591 personil dan tenaga pengamanan dari eksternal PT KAI sebanyak 136 personil.
Terkait keamanan yang menjadi fokus pantauan diantaranya, keamanan di dalam stasiun, keamanan di atas kereta api, keamanan di sepanjang jalur kereta api, keamanan aset vital yang terkait dengan operasional perjalanan kereta api.
PT KAI Daop 8 juga telah menyiapkan sarana yang terdiri dari 62 unit lokomotif berbagai jenis dan 393 gerbong kereta berbagai jenis. 62 unit sarana lokomotif tersebut terdiri dari 16 unit jenis CC 201, 10 unit CC 203 dan 36 unit CC 206.
Dalam menjamin layanan kesehatan ketika lonjakan penumpang KA di masa angkutan Nataru 2019/2020, pihak PT KAI Daop 8 Surabaya akan mengerahkan tenaga kesehatan tiap harinya yang terdiri dari 6 orang dokter umum, 2 dokter gigi dan 36 orang tenaga paramedis.
Ada 10 Pos Kesehatan yang tersebar di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya. Guna memberikan kemudahan dan peningkatan layanan dalam bidang kesehatan, Unit Kesehatan PT KAI Daop 8 Surabaya telah membentuk forum koordinasi bersama Jasa Raharja, Jasindo dan BPJS Ketenagakerjaan. (By)