Luar Biasa, Festival Budaya Masyarakat Tidore Dinilai Potensial ke Kancah Internasional

  • Bagikan

DimensiNews.co.id – TIDORE KEPULAUAN.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia menilai, Festival Budaya masyarakat di Kota Tidore Kepulauan sangat potensial untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi salah satu ikon kebudayaan nasional yang memungkinkan untuk diangkat menjadi suatu festival yang bertaraf internasional.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Kemdikbud RI yang diwakili Kasubdit Komunitas Adat, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Sri Guritno bersama Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, bertempat di ruang rapat Walikota, Kamis (2/11/17) sore.

Dihadapan Wakil Walikota, Muhammad Sinen, Sri Guritno menjelaskan bahwa selama ini Tata Kelola Kebudayaan Nasional masih terhalang soal perluasan akses dan peningkatan mutu akses publik dalam kegiatan ekspresi budaya. Kendala dalam Tata Kelola Kebudayaan Nasional itu, tercermin dalam penyelenggaraan festival-festival seni dan budaya selama ini, yaitu ketiadaan standar dalam penyelenggaraan festivas seni dan budaya. Sejauh ini masing-masing Satuaan Kerja yang berurusan dengan bidang kebudayaan baik di tingkat pusat dan daerah, masing-masing bekerja dengan pendanaan sendiri-sendiri dan tidak saling terkordinasi.

BACA JUGA :   Kabupaten Sarolangun Raih Juara Umum Jambore Kader PKK 2019

Akibatnya, kata Sri Guritno, penyelenggaraan festival tersebut kurang memberikan dampak pada kehidupan kebudayaan nasional secara keseluruhan. Rangkaian penyelenggaraan yang terpisah-pisah karena kurang melibatkan sinergi antara pusat, daerah, komunitas dan pemangku kepentingan.

Sri Guritno juga menambahkan, sebagai langkah utama dalam mengembangkan Kebudayaan Tidore dalam Tata Kelola Kebudayaan Nasional, Kemdikbud mendata sejumlah Festival Seni dan Budaya Tidore sekaligus memperkenalkan platform kerjasama kebudayaan yang bernama “Indonesiana”, yang merupakan landasan bersama yang melaluinya diorganisasikan berbagai kerjasama untuk mendukung penyelenggaraan rangkaian festival kebudayaan bertaraf internasional di berbagai daerah.

Melalui Indonesiana ini, diharapkan mampu meningkatkan jumlah pelaku dan pengelola kebudayaan Tidore.
Terwujudnya akses yang meluas, merata dan berkeadilan. Meningkatkan peran kebudayaan dalam hubungan antar daerah dan antar bangsa. serta meningkatkan mutu tata kelola kebudayaan yang efektif dan efisien.

BACA JUGA :   Puluhan Peserta di Aceh Utara Ikuti SKPP Daring Bawaslu RI

Untuk itu, Sri Guritno meminta kesediaan agar Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Walikota atau Wakil Walikota untuk menyampaikan hal ini, kepada Kemdikbud melalui presentasi keunggulan Festival Seni dan Budaya yang ada di Kota Tidore Kepulauan langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sementara itu Wakil Walikota, Muhammad Sinen menyampaikan apresiasi kepada pihak Kemdikbud yang ikut memperhatikan kelestarian dan kemajuan Budaya Tidore. Apalagi sampai dijadikan salah satu ikon budaya nasional.
Muhammad Sinen juga menjelaskan bahwa di Kota Tidore kepulauan terdapat sejumlah event budaya berupa Festival Seni dan Budaya, yang tidak hanya dilaksanakan serta menjadi tanggung jawab pemerintah daerah saja, namun telah menjadi milik seluruh masyarakat di Kota Tidore Kepulauan. Bahkan seluruh kegiatan tersebut telah memiliki jadwal dan agendaanya masing-masing.

“Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai adat, masyarakat Tidore telah menjadikan adat dan tradisi sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka,” jelas Muhammad Senin.

BACA JUGA :   Duh, Masih Saja Ada Pelanggar Protokol Kesehatan, Polsek Asemrowo Berikan Sanksi Efek Jera

Mendengar apa yang disampaiakan oleh Wawali, Sri Guritno mengatakan bahwa salah satu event yang cukup menarik perhatian Tim dari Kemdikbud adalah tradisi Taji Besi (Dabus) dan Baramaswen (Bambu Gila). Walaupun di sejumlah tempat di Indonesia juga memiliki tradisi Debus dan Bambu Gila, namun untuk Kota Tidore Kepulauan memiliki ciri khas tersendiri. Olehnya itu, dirinya sangat berharap agar event budaya ini mampu diangkat menjadi lebigh besar lagi. Walaupun dalam pelaksanaannya baik Taji Besi maupun Baramaswen dapat disaksikan langsung melalui Festival Tidore setiap Bulan April. karena keduanya merupakan bagiaan dari atraksi budaya yang ditampilkan dalam Festifal Budaya Tidore.

Dalam pertemuan itu Wakil Walikota, Muhammad Senin didampingi Kadis Pariwisata, Yakub Husain dan Kabag Humas, Asis Hadad. Sedangkan Kasubdit Komunitas Adat, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Sri Guritno didampingi Kasi Dokumentasi, Yani Haryanto dan Staf Khusus Dirjen Kebudayaan, Ade Tenesia.

(ss/Hms)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights