JAKARTA- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Raja Juli Antoni menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola kehutanan nasional menyusul maraknya bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir. Ia menilai rangkaian bencana tersebut merupakan indikator kuat adanya persoalan mendasar dalam pengelolaan lingkungan hidup.
“Pak Presiden dalam pidatonya mengatakan bahwa penebangan hutan liar yang tidak terkontrol berkontribusi besar terhadap bencana. Jadi kita akan melakukan evaluasi kebijakan,” ujar Raja Juli dalam keterangan resminya, Sabtu (29/11/2025).
Evaluasi Kebijakan Diikuti Langkah Konkret
Raja Juli menegaskan bahwa evaluasi tersebut tidak hanya sebatas kajian administratif. Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan serangkaian langkah nyata untuk memperbaiki tata kelola hutan, salah satunya melalui penguatan hak masyarakat adat sebagai penjaga hutan.
Dalam kunjungannya ke Riau selama dua hari, ia menyerahkan Surat Keputusan (SK) Hutan Adat kepada masyarakat adat di Kuantan Singingi. Pemberian SK tersebut, menurutnya, merupakan langkah penting untuk memastikan masyarakat adat memiliki ruang dan legitimasi dalam menjaga kawasan hutan.
“Masyarakat adat selama ini tersisihkan, padahal mereka adalah kelompok yang paling mampu menjaga hutan. Legalisasi ini memberi mereka ruang untuk berkontribusi,” tegasnya.
Momentum Perbaikan Tata Kelola Lingkungan
Raja Juli berharap rangkaian banjir dan longsor yang terjadi tidak semakin meluas. Ia menilai, bencana yang melanda Sumatera harus menjadi momentum besar untuk memperbaiki tata kelola lingkungan hidup secara menyeluruh.
“Semua mata melihat, semua telinga mendengar, dan semua kita merasakan apa yang terjadi. Mudah-mudahan tidak melebar ke wilayah lain,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Raja Juli juga memantau program restorasi habitat Gajah Sumatera Domang dan keluarganya, memastikan satwa dilindungi tersebut tetap memiliki ruang hidup yang aman.
Model Penanganan untuk Wilayah Lain
Raja Juli mengatakan langkah-langkah yang dilakukan di Riau akan dijadikan model penanganan bagi daerah lain yang terdampak bencana. Pemerintah telah memulai evaluasi terhadap kondisi hutan di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, dan beberapa wilayah lain yang memiliki karakteristik serupa.
“Kedatangan saya dua hari ke Riau ini menjadi contoh apa yang kita kerjakan di tempat lain, termasuk di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, dan daerah lain,” katanya.
Ia memastikan bahwa pemerintah berkomitmen memperbaiki pengelolaan hutan secara menyeluruh sebagai respons atas bencana yang terjadi.
“Kami berkomitmen memperbaiki tata kelola hutan secara total agar bencana serupa tidak terus berulang, ” tegasnya.*















