PURWAKARTA – Proyek pembangunan unit sekolah baru (USB) SMA Negeri 1 Pondoksalam, Purwakarta, yang baru saja dimulai, menuai sorotan. Publik menilai proyek strategis ini berpotensi rawan penyimpangan jika tidak diawasi secara serius.
Sekretaris Komunitas Pendamping dan Pengayom Pendidikan (KPPP) Kabupaten Purwakarta, Agus M Yasin, menegaskan bahwa pembangunan sekolah menengah atas tersebut harus benar-benar mendapat perhatian dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, hingga masyarakat.
“Jika tidak diawasi secara ketat, pembangunan sekolah berisiko menghasilkan gedung yang tidak layak dan membahayakan keselamatan siswa di masa depan,” ujar Agus, Sabtu (30/8/2025).
Menurutnya, ada sejumlah kerawanan yang patut diwaspadai, mulai dari kualitas bangunan yang tidak sesuai spesifikasi, keterlambatan penyelesaian proyek, hingga potensi penyalahgunaan anggaran.
Agus juga menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik. Ia meminta pemerintah dan pihak terkait mengungkapkan nilai anggaran, kontraktor pelaksana, serta jadwal pembangunan secara transparan. Hal ini, kata dia, akan memberi ruang bagi masyarakat untuk ikut mengawasi.
Lebih lanjut, Agus mengingatkan agar pembangunan SMAN 1 Pondoksalam tidak hanya berfokus pada aspek fisik. Menurutnya, pemerintah daerah bersama Dinas Pendidikan Jawa Barat perlu memastikan kelengkapan sarana-prasarana penunjang serta lingkungan sekolah yang nyaman bagi siswa.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Jangan sampai pembangunan SMAN 1 Pondoksalam hanya menjadi proyek formalitas, tapi harus benar-benar memberikan manfaat bagi warga Purwakarta, khususnya di wilayah Pondoksalam,” tegas Agus.
Ia juga mengingatkan potensi terjadinya pemborosan APBD bahkan praktik korupsi jika pengawasan tidak dilakukan dengan baik. Karena itu, Agus mendorong aparat pengawas internal pemerintah (APIP), aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk bersinergi mengawal jalannya pembangunan.
“Jika semua pihak terlibat aktif, kita bisa memastikan hasil pembangunan sekolah benar-benar berkualitas dan sesuai harapan,” pungkasnya.*(AsBud)

 
									














