DimensiNews.co.id – TIDORE KEPULAUAN.
Pengakuan mengejudkan soal Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) palsu keluar dari pihak Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil (Dukcapil) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), bagimana tidak melalui Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk, A. R Hamzah saat ditemui sejumlah awak media, di ruang kerja sekretari Dukcapil pada Kamis (30/11/2017) mengaku bahwa, soal KTP-el palsu yang diungkap Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Tidore di Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan itu sebelumnya telah di ketahui oleh pihaknya.
“Penemuan KTP-el palsu seperti yang diungkap Polres Tidore itu, sebelumnya sudah di terima oleh Dukcapil Tikep, bahkan laporan itu kita terima dari petugas lapangan pada dua bulan lalu yang terjadi di Sofifi Kecamatan Oba Utara,” ungkap A. R Hamzah.
Namun ditanya soal pelaporan ke pihak Kepolisian oleh awak media, dirinya mengatakan, saat itu tidak dilaporkan kepada pihak Kepolisian, karena katanya, Pimpinan Dukcapil menahan sebab persoalan KTP-el palsu sudah diincar Polisi.
Baca juga: Polres Tidore Ungkap Pemalsu KTP-el di Sofifi
“Kita belum melaporkan kejadian itu karena, pimpinan kita (Kadis-red) menahan dan mengatakan kalau laporan itu sudah dalam incaran Intelijen dari Polres Tikep,” akunya.
Walaupun demikian, ia mengakui bahwa setelah mendapat laporan adanya KTP-el palsu, dirinya berhasil melakukan pendalaman kepada pemilik KTP-el palsu, hasilnya pembuat KTP-el palsu itu diduga seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Maluku Utara (Malut).
“Kalau dari informasi, KTP-el palsu itu dibuat saat dia (pelaku-red) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu desa di Tikep, dan KTP itu dibuat karena pemilik rumah yang saat itu sedang membutuhkan KTP untuk kepengurusan. Makanya dia langsung membuat tanpa melakukan perekaman sesuai dengan prosedur di Dukcapil,” kata A. R Hamzah mengisahkan.
Dirinya juga menambahkan, untuk kepalsuan KTP-el itu bisa dilihat secara nyata, sebab foto yang tercantum dalam KTP-el palsu itu sangat buram (kabur), dimana berbeda jauh dengan yang aslinya. Selain itu, perbedaannya pada kualitas KTP yang tidak sebaik dengan aslinya.
“Foto di KTP palsu itu sangat kabur, dan hologramnya tidak ada serta Nomor Induknya sangat beda jauh dengan KTP asli,” kantanya seraya mengaku pernah memanggil orang pembuat KTP namun tidak mengetahui namanya itu. (SS)