Meresahkan Masyarakat, Jualan Hexymer dan Tramadol Toko Obat di Cisoka di Amuk Masa

  • Bagikan

KABUPATEN TANGERANG – Sebuah toko obat yang disinyalir menjual obat obatan terlarang di desa cempaka kecamatan cisoka, Kabupaten Tangerang  menjadi sasaran amuk masa, minggu (18/12/2022).

Kemarahan warga atas keberadaan toko obat yang diduga mengedarkan obat obatan terlarang jenis Hexymer, Dekstrometorfan dan Tramadol lantaran toko tersebut sudah sepakat untuk tidak lagi berjualan di desa Cempaka.

“Kami sebelumnya sudah membuat suatu petisi terhadap keberadaan toko obat itu, waktu itu kami di mediasi oleh pihak desa dan mereka sepakat untuk pindah dari desa kami,” ungkap Otonk Netto salahseorang ketua pemuda desa Cempaka kepada pewarta.

Ia menuturkan, kemarahan warga yang tidak lagi bisa dibendung lantaran beberapa pemuda di desanya sudah menjadi korban atas peredaran obat – obatan terlarang.

BACA JUGA :   Pesantren Al - Ittihad Masjid Agung Tangerang Diusir Dari Masjid , ini Penjelasan MUI

“Itu toko obat udah lima tahun buka disini, kami sudah tidak lagi memberikan toleransi lagi karna sudah ada pemuda sini yang meninggal diduga gara gara eksimer, ada yang satu lagi terganggu kejiwaannya dan semuanya pemuda desa kami,” ungkap Otonk Netto yang juga aktif sebagai penggiat media sosial.

Ironisnya lagi, Netto menyebut peredaran obat – obatan terlarang jenis Eximer, Dekstrometorfan dan Tramadol sudah merangsek ke kalangan anak anak usia sekolah dasar sehingga tidak lagi ada alasan untuk toko obat yang diduga mengedarkan obat tersebut untuk beroprasi di desanya.

“Kami pernah menanyakan kepada ibu – ibu yang beli obat disana untuk putranya yang kecanduan, jadi kalau ngga dikasih (obat) si anak ngamuk ngamuk, nendangin tv apa aja dia tendang,” ujar Otonk Netto.

BACA JUGA :   Jelang Beroperasi Kembali, Pemkot Tangerang Lakukan Penataan Ulang PJU di Kawasan Pasar Anyar

Disisi lain, keberadaan toko  yang diduga mengedarkan obat – obatan terlarang tersebut sudah terang – terangan dalam mengedarkan barang terlarangnya yang memicu kemarahan warga desa Cempaka.

“Entah ada siala dibelakangnya atau gimana ?, itu toko udah meresahkan lah pokoknya,” ungkap Otonk Netto.

Netto menegaskan, Untuk menghindari hal – hal anarki yang lebih parah, pekerja toko dan ratusan butir obat terlarang diserahkan ke kepolisian sektor cisoka untuk ditindaklanjuti.

“Wah kalau ngga diserahkan ke Polsek bisa lebih parah, untungnya sebelum massa aksi menjurus ke anarkis kami serahkan ke Polisi,” ujar Otonk Netto

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses