Ciptakan Kawasan Bermasker Karena Pandemi Covid-19, Juga Demi Desanya Bersih Dari Berbagai Penyakit

  • Bagikan

MADIUN – Desa kita adalah khusus bagi masyarakat Desa Sidodadi, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Saat memasuki jalur utama atau alternatif didesa itu, terdapat media informasi baik banner ataupun pamflet himbauan tentang disiplin protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 terbentang disejumlah titik.

Banner dan pamflet himbauan itu, merupakan cara warga desa setempat khususnya dalam mengkampanyekan pentingnya disiplin Prokes Covid-19 disaat Bangsa Indonesia sedang dilanda wabah. Apalagi virus varian baru itu, juga dikabarkan oleh pihak berwenang sudah masuk Indonesia. Dengan demikian, masyarakat baik didesanya ataupun diluar daerah dituntut untuk lebih waspada lagi.

Selain itu, juga perlunya meningkatkan disiplin Prokes Covid-19 dengan melaksanakan 3M hingga 5M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menjauhi kerumunan saat dimanapun berada.

“Kami bersama masyarakat sudah sepakat untuk tetap menjaga desa ini, yaitu bersih dari berbagai penyakit. Itu baik penyakit demam berdarah (DB), muntaber, diarea bahkan virus korona atau Covid-19. Hal ini, merupakan motto kami yaitu Desa Kita Bersih Dari Penyakit,” ujar Kadimin, sekretaris Desa Sidodadi saat ditemui di kantornya, Senin 13 Desember 2021.

Menurutnya selain pemasangan banner ataupun pamflet himbauan disiplin Prokes Covid-19 yang ditempatkan disejumlah titik strategis didusunnya masing-masing? Warga ditiap dusun tersebut, juga menyediakan tempat atau wastafel untuk mencuci tangan berikut sabun didepan rumahnya masing-masing. Begitu juga kantor desa, toko-toko, warung-warung dan tempat publik lainnya diwajibkan menyediakan tempat untuk mencuci tangan.

BACA JUGA :   Sarolangun Raih Predikat Kota Sehat Dari Menkes RI

Bahkan ada masyarakat yang mapan perekonomiannya berkenan menyediakan masker gratis serta hand sanitizer yang didistribusikan disarana dan prasarana umum seperti mushola, masjid, pos kampling dan ruang-ruang pertemuan pemerintah desa setempat. Itu semata demi Desa Sidodadi bersih, baik bersih dari gangguan virus korona atau Covid-19 juga penyakit-penyakit lainnya.

“Untuk itu, kami dari pemerintah desa bersama masyarakat sepakat untuk mendirikan Bank Sampah Sidoasri. Dimana bank sampah ini, masih dikelola secara bersama oleh ibu-ibu kelompok kreatif dan inovatif kerajinan daur ulang. Sehingga desa kita ini bersih dari sampah, deman berdarah, muntaber, diare maupun dari virus korona atau Covid-19,” jelasnya.

Sedangkan kawasan bermasker, kata dia, peran aktif yang dilakukan selama ini kepada masyarakat yakni saling mengingatkan dengan santun ‘jika mana ada warga lainnya kelupaan atau tidak membawa masker. Maka segera diingatkan hingga diambilkan masker untuk diserahkan dengan cuma-uma. Namun untuk pedagang keliling yang beberapa kali diketahui tidak memakai masker, terpaksa harus ditegur dengan cara yang santun.

Namun bila mana pedagang ini tidak membawa atau memiliki masker, maka akan diberikan masker secara cuma-cuma oleh warga yang secara kebetulan berada didekatnya. Disaat memberikan masker gratis itu, warga kita sambil berpesan kepada pedagang itu jika berjualan di Desa Sidodadi dimohon untuk tetap memakai masker.

BACA JUGA :   Optimalkan Lahan Pekarangan, Pemkab Asahan Sosialisasikan Gertam Cabai kepada Masyarakat

“Bahkan warga kita juga berpesan kepada para pedagang yang abai Prokes Covid-19, mohon tidak mengulanginya lagi. Ingat, pandemi Covid-19 belum selesai atau berakhir. Jadi selain menegur dengan ramah, kita sekaligus mensosialisasikan pentingnya 5M serta mengedukasi masyarakat untuk tetap disiplin Prokes Covid-19. Itu baik kepada masyarakat kita, maupun orang lain yang datang dari luar desa ini,” tandasnya.

Kadimin mengungkapkan awal mulanya gerakan bermasker disetiap dusun yang ada didesanya itu, disebabkan adanya virus korona atau Covid-19 di Indonesia penularannya begitu cepat. Selain itu, juga terjadi pandemi Covid-19 yang belum dapat diprediksi kapan berakhirnya. Sehingga menuntut masyarakat untuk tanggap secepat mungkin yakni melakukan pengamanan wilayah sesuai adanya surat edaran Bupati Madiun tentang penerapan PPKM skala mikro.

Sedangkan bank sampah ini, berdiri sebelum pandemi Covid-19 yaitu setelah banyaknya masyarakat yang menderita penyakit seperti DB, muntaber hingga diare. Setelah dilakukan musyawarah, terbetuklah gerakan desa kita bersih dari penyakit. Saat itu dilakukan pembersihan selokan-selokan yang ada didesanya, bahkan sampah plastik dan botol serta gelas bekas air mineral yang berserakan dimana-mana dikumpulkan. Perkembangan dari hari ke hari, hasilnya pun signifikan. Bahkan masyarakat yang terkena diare, DB maupun muntaber terus berkurang hingga tidak ada kejadian baru.

BACA JUGA :   Bupati Madiun Kunjungi Makam Pahlawan Arlington di USA

“Hasil dikaji ataupun penelitian oleh kader-kader kesehatan desa, ternyata betul sumber penyakit DM, muntaber hingga diarea disebabkan dari nyamuk-nyamuk dan lalat baik dari selokan, sampah-sampah plastik ataupun botol dan gelas bekas air mineral yang semula dibiarkan berserakan di tanah kosng atau area persawahan yang ada didesa ini,” tururnya.

Untuk itu, ia menghibau kembali kepada masyarakat bahwa saat ini sudah masuk musim penghujan. Maka dari itulah, masyarakat tidak membuang sampah botol plastik serta sejenis lainnya disembarang tempat. Karena botol, gelas plastik bekas air mineral atau sejenisnya merupakan barang yang bisa didaur ulang bahkan bernilai ekonomis untuk berbagai karya kerajinan dari limbah sampah.

“Juga perlu diingat lagi, saat ini pandemi Covid-19 bahkan ada varian baru yang sudah masuk Indonesia jangan dianggap sepele baik penyebaran ataupun penularannya. Berbagai pihak berwenang menyatakan, bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Untuk itu, kita wajib taat dengan anjuran maupun ketentuan pemerintah baik terkait disiplin Prokes Covid-19 ataupun melaksanakan 5M-nya,” tegasnya, lagi.*(ajun)

Keterangan Foto : Sekretaris Desa Sidodadi’ Kadimin mengenakan topi kresek hasil kerajinan kelompok bank sampah yang dibinanya disaat situasi pandemi Covid-19.dimensinews/ajun

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses