DimensiNews.co.id – PURWAKARTA.
Pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Oknum pegawai Kantor ATR/BPN Purwakarta baru-baru ini, pelayanan pengurusan sertifikat tanah tetap berjalan normal. Proses pengurusan sertifikat dibenahi, pengawasan diperketat, pembinaan ditingkatkan dan pelayanan harus sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP).
Kepala Kantor ATR/BPN Purwakarta, Elda Juanda Hasan, SH mengatakan Pasca OTT terhadap oknum pegawai BPN, dirinya langsung menginstruksikan agar pelayanan pengurusan sertifikat harus sesuai SOP. “Kami akan berbenah dan bekerja harus sesuai SOP, pembinaan dan pengawasan pun akan ditingkatkan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari,” ujarnya.
Disamping itu, Ia meminta agar para pemohon dalam mengurus sertifikat sebaiknya tidak melalui jasa calo, datang langsung ke BPN dan mengurus sendiri serta membawa data dan dokumen yang lengkap.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini beban kerja pelayanan pendaftaran hingga penertiban sertifikat sangat tinggi. “Saat ini, beban kerja sangat tinggi mulai dari pendaftaran hingga penerbitan sertifikat. Baik itu pemohon perorangan maupun melalui pihak Notaris atau PPAT,” tandasnya.
Sementara, kata dia, jumlah SDM di kantor ATR/BPN Purwakarta tidak sebanding dengan beban kerja. “Beban kerja yang sangat tinggi, tidak cukup dengan jumlah SDM yang ada. Dimana saat ini pegawai hanya berjumlah 78 orang saja, ASN 48 dan PTT 30 orang. Namun, pelayanan tetap maksimal meskipun jumlah pegawai sebanyak itu kurang menunjang pelayanan pengurusan sertifikat,” jelas Elda dikantornya, rabu (25/10).
Ia menambahkan pihaknya tengah melaksanakan program pemerintah pusat pelayanan sertifikat sejenis prona yakni Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). “Program PTSL sedang berjalan, targetnya 10.350 bidang dan progresnya sudah 85%. Sistemnya satu base camp membawahi tiga desa,” pungkasnya. (rom)