DimensiNews.co.id, PEKANBARU – Pentingnya dukungan kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), dalam mewujudkan kedaulatan pangan menuju Indonesia lumbung pangan dunia. Sebab, terlihat export pertanian telah meningkat tajam, bahkan baru terjadi di 4 tahun terakhir ini.
“Artinya, ini salah satu parameter keberhasilan pembangunan pertanian karena nilai investasi naik secara signifikan. Tentu semua ini berkat dukungan semua pihak, termasuk KTNA,” ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, Minggu (22/9), dalam acara Rembug Utama, Ekspo dan HUT KTNA ke 48 di Pekanbaru.
Dia menjelaskan, bahwa banyak capaian yang dicapai Kementan selama 5 tahun ini adalah hasil kerjasama yang apik dengan berbagai pihak. Termasuk dalam hal peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), pengendalian inflasi, serta peningkatan NTP-NTUP.
“Artinya apa, petani juga menikmati hasil dari peningkatan pendapatan sektor pertanian ini. Kemudian kita juga bisa berbica banyak pada penurunan penunduk miskin yang sebagian besar berada di pedesaan,” jelas Dedi.
Menurutnya, bahwa terkait dengan penduduk miskin. Pemerintah sudah berupaya menekan angka kemiskinan yang ada dengan mengeluarkan kebijakan dan program trobosan. Program itu diantaranya Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), serta peningkatan produksi melalui upsus dan SIWAB.
“Jadi, untuk program bekerja kami memberikan 50 ekor ayam kepada rumah tangga miskin, kemudian juga pemberian bibit dan benih unggul yang sudah tersertifikasi. Lalu ada juga program pendampingan baik kepada petani maupun generasi muda,” tutur Dedi.
Sementara itu, selaku Ketua KTNA Winarno Tohir menyampaikan terimakasih atas kehadiran dan dukungan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian sebagai pionir penjaga ketahanan pangan pada HUT KTNA yang ke 48 di Pekanbaru.
“Pertama tentu saja mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih atas kehadiran pemeritah, dalam hal ini kementerian Pertanian. Kemudian yang paing penting adalah kita harus memaksimalkan kualitas dan kuantitas produk lokal menuju lumbung pangan dunia. Untuk itu, mari kita jaga bersama,” ucap Winarno.
Ditempat yang sama, Gubernur Riau, Syamsuar mengajak kepada semua pihak untuk menjaga lingkungan pertanian dan kehutanan dari ancaman kebakaran hutan. Sebab, maslahah karhutla sangat berpengaruh pada kenaikan inflasi bahan pokok.
“Diharapkan, dalam 5 tahun kedepannya Pekanbaru harus hijau. Kita tahu dampak kebakaran ini membuat Inflasi komoditas di Pekanbaru juga ikut sedikit naik. Makanya harus kita jaga bersama sektor pertanian ini,” imbuhnya. (Faldis)