DimensiNews.co.id, JAKARTA- Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat Burhanuddin mengatakan, perolehan iuran PMI tahun 2019 meningkat secara signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Ia menyebut, perolehan bulan dana PMI tahun 2019 sebesar Rp 5.625.014.465 Milyar, sedangkan untuk tahun sebelumnya sebesar Rp 3.008.000.000 Milyar.
“Alhamdulillah artinya ada peningkatan 44% dibanding tahun sebelumnya,” ujar Burhanduddin kepada DimensinNews.co.id, di Kantor PMI Jakarta Barat Jl. Perdana No.12 Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin kemarin (9/3) .
Dari jumlah perolehan itu, menurut Burhanuddin, sebesar 10% disalurkan kembali untuk kegiatan sosialisasi seperti kegiatan sosialisasi ke sekolah, masyarakat, RT, RW dan instansi lainnya.
“Jadi anggaran bulan dana ini kita kembalikan lagi untuk kepentingan masyarakat umum, seperti bencana banjir dan lainnya,” katanya.
Burhanuddin mencontohkan, pembukaan dapur umum oleh PMI ketika ada bencana banjir dan kontribusi makanan ke lokasi-lokasi yang terkena banjir. Kemudian melakukan evakuasi, menyediakan perahu dan mendistribusikan air bersih.
“Jadi itulah dana yang dimanfaatkan oleh PMI seluruh indonesia yang sumber dananya dari masyarakat,” ucapnya.
Burhanuddin menambahkan, selain dari masyarakat umum dan pegawai negeri juga ada sumbangan dari stackholder lainnya seperti komunitas motor gede Harley Davidson dan dari corporate seperti PT. Angkasa Pura (Persero) dan corporate lainnya.
“Kalau sumbangan itu sifatnya fleksibel mulai dari Rp 100 hingga sumbangan mobil ambulans, seperti yang diberikan oleh PT Angkasa Pura,” imbuhnya.
Ketika disinggung soal kabar pembiayaan untuk para pejabat pergi ke Bali, Burhanuddin membantah kabar tersebut.
“Kita juga dari mana dananya untuk membiayai mereka semua ke Bali. Justru orang Pemda yang membantu mengumpulkan dana untuk kegiatan PMI itu sendiri,” katanya.
Menurutnya, justru pemerintah bersinergi dengan PMI untuk membantu pelayanan dan penanggulangan bencana secara bersama-sama.
“Jadi kabar soal PMI membiayai para pejabat pergi ke Bali itu tidak benar,” pungkasnya. (Ari/Romi)