Polres Tidore Amankan Terduga Ujaran Kebencian

  • Bagikan
Terduga saat diperiksa penyidik Satreskrim Polres Tidore

DimensiNews.co.idTIDORE KEPULAUAN.

Terduga ujaran kebencian berinisial WU alias Wahid akhirnya diamankan oleh Kepolisian Resor (Polres) Tidore Kepulauan, Jumat (8/12/2017).

Wahid diamankan menyusul adanya laporan terkaiat dugaan ujaran kebencian yang disampaikan Wahid saat memberikan materi khotbah jum’at di Masjid Nurul Yakin, Kelurahan Gurabati, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan (Tikep).

Untuk membenarkan adanya informasi tersebut, Kapolres Tidore AKBP. Azhari Juanda, SIK saat dihubungi DimensiNews.co.id via telepon, Jum’at (8/12/2017), mengatakan, bahwa betul pihaknya telah mengamankan Wahid karena diduga telah menyebarkan ujaran kebencian.

“Benar, tadi saat ada informasi tentang kejadian di masjid gurabati, maka saya langsung perintahkan Kapolsek, Kasat Intel, Kasat Reskrim dan Kasat Sabhara ke lapangan untuk amankan terduga pelaku, dan terduga pelaku dapat dibawa dan diamankan dengan lancar. Saya perintahkan agar lakukan pengamanan secepatnya supaya mengantisipasi gangguan kamtibmas yang dapat terjadi akibat isi khotbah terduga itu,” kata Kapolres.

BACA JUGA :   Kapolres Pimpin Sertijab Kasatreskrim Polres Bandara Soekarno Hatta

Lanjutnya, terduga kemudian diperiksa oleh penyidik Polres Tidore guna dimintai keterangan.

Untuk diketahui, awalnya Wahid menjadi khotib sholat Jum’at di Masjid Nurul Yakin. Pada awal materi khotbah, Wahid Umasangaji menghimbau kepada masyarakat agar tidak memilih partai berlambang kepala banteng, karena dalam PDI-Perjuangan ada kader yang menulis buku dengan judul “Aku Bangga Menjadi Anak PKI.” Bahkan tak hanya itu, Wahid juga menyebut secara terang-terangan nama partai, yakni PDI-Perjuangan dengan mengatakan partai banteng merah itu sebagai sarang komunis. kalimat itu pun diulang-ulang olehnya sebanyak tiga kali.

Hal itu dibenarkan Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Tikep, Ahmad Ishak yang juga menjadi jamaah pada shalat Jumat tersebut. “Beliau menyampaikan materi khotbah kurang lebih 3 kali menyebutkan nama PDI-P,” ujar Ahmad, saat ditemui sejumlah awak media seusai mengajukan laporan di Polres Tidore.

BACA JUGA :   Paslon Christful Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Nias, Christian Sebut Angka Keberuntungan

Ironisya, sebelum menutup khotbah yang pertama, lanjut Ahmad Ishak, Khotib kembali mengintruksikan kepada masyarakat agar jangan memilih PDI-Perjuangan karena PDI-Perjuangan adalah sarang Komunis.

“Karena tiga statemen tersebut, saya atas nama pimpinan partai setelah mendapat ijin dari ketua DPD PDI-Perjuangan Maluku Utara dan Korwil DPP PDI-Perjuangan wilayah Timur, saya kemudian diinstruksikan untuk melapor ke Polres” tegas Ahmad.

Informasi yang didapat media ini, Ahmad Ishak dan puluhan kader PDI-Perjuangan Kota Tikep mengadukan persoalan itu ke pihak berwajib (Kepolisian) sekitar pukul 15.30 WIT.

Dari masalah itu, Wahid kemudian diamankan lalu diperiksa oleh pihak penyidik. Hingga berita ini dipubliskan belum ada informasi lanjutan atas kasus tersebut, karena masih dilakukan pemanggilan para saksi-saksi.

BACA JUGA :   Jelang HUT Kota Tangerang, Pemkot Gelar Pengajian dan Tasyakuran

Sementara Kapolres Tidore pada kesempatan yang sama, mengimbau kepada pihak untuk tetap menjaga situasi dan kondisi di Kota Tidore kepulauan agar tetap aman dan damai. “Masalah ini sudah masuk ke proses hukum, maka berikanlah kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional,” kata Kapolres.

Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat agar dalam menyampaikan sesuatu didepan publik maupun lewat unggahan status di media sosial supaya selalu berhati-hati, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan yang dapat mengakibatkan pada situasi kamtibmas.

Tak lupa, Kapolres juga memberikan apresiasi kepada pihak yang melapor karena telah mengambil tindakan baik, sehingga tidak menimbulkan gesekan dalam masyarakat yang berujung pada gangguan kamtibmas. (SS)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.