Ada Semburan Gas di Desa Sukaperna, Benarkah Akibat Aktivitas Seismik?

  • Bagikan

DimensiNews.co.id –  KABUPATEN INDRAMAYU. 

Peristiwa munculnya semburan gas di beberapa titik pemukiman warga desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, membuat geger masyarakat setempat, pasalnya di desa tersebut keluar gas berapi ditengah-tengah permukiman dan menganggu aktivitas warga.

Menurut pengakuan Khasanudin Kuwu, warga desa sukaperna, diduga semburan itu terjadi karena kegiatan seismik tahun 2015 lalu. “Semburan ini sudah terjadi sejak tahun 2015 dan sampai saat ini belum ada tindakan berarti dari pihak-pihak pengambil kebijakan” katanya kepada media ini akhir tahun kemarin.

Khasanudin menambahkan “Saya ingin secepatnya ditangani karena  sebelum ada kegiatan seismik tahun 2015 lalu, desa kami aman dan tentram tidak ada semburan gas seperti ini” akunya.

BACA JUGA :   Jabar Siaga Satu Corona, Gubernur Himbau Warga Cek Kesehatan

Lanjutnya, ada 195 titik semburan gas yang keluar dengan tipe yang bervariasi, ada semburan lumpur bercampur gas, air bercampur gas dan ada juga semburan berupa api.

(BACA JUGA: Miris! Akibat Semburan Gas, Warga Sukaperna Hidup Dalam Keresahan)

Terpisah, Sukana pamong desa sukaperna mengatakan bahwa, akibat dari semburan ini berdampak pada kualitas air dan kesehatan masyarakat. “Akibat dari semburan gas ini air di desa kami tidak bisa digunakan karena bercampur dengan gas dan baunya menyengat.” bebernya.

Dirinya juga menambahkan, “warga resah karena tidak bisa melakukan aktivitas seperti dulu, disamping itu kesehatan warga juga terganggu mereka batuk-batuk karena menghirup bau gas itu. Contohnya Tarika warga desa sukaperna Blok Udang RT 11 RW 04, beliau batuk dan sesak nafas akibat menghirup udara dan bau menyengat yang dikeluarkan oleh semburan gas tersebut” kata Sukana.

BACA JUGA :   Kebiadaban KKSB Papua Mengganas, TNI: Masyarakat Jangan Terprovokasi

Bahkan tidak hanya Tarika, Radi (55) warga desa tersebut juga mengalami hal yang sama, yakni didalam rumahnya keluar gas, hingga setiap malam ia tidak bisa tidur dan pintu rumahnya selalu dibuka terus karena bau yang dikeluarkan dari gas itu begitu menyengat” ungkap Sukana.

Diketahui, Seismik sendiri merupakan salah satu metode eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukan ke dalam tanah dan kemudian direfleksikan sepanjang perbedaan tanah atau batas-batas batuan. Sukaperna memang sudah beberapa kali masuk kedalam daftar desa yang dilakukan kegiatan seismik di tahun 2015 dan tahun 2016. (Ef)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights